Nahdlatul Wathan Berkomitmen Kibarkan Sayap Setiap Daerah di Sultra

  • Bagikan
Pembukaan musyawarah wilayah Nahdlatul Wathan Wilayah Sulawesi Tenggara yang ke V di hotel Zahra Syariah Kendari. (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pembukaan musyawarah wilayah Nahdlatul Wathan Wilayah Sulawesi Tenggara yang ke V di hotel Zahra Syariah Kendari. (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Organisasi Nahdlatul Wathan Wilayah Sulawesi Tenggara menggelar Musyawarah Wilayah yang ke V untuk penentuan ketua baru dan perumusan organisasi masa periode 2019-2024 di hotel Zahra Syariah Kendari, Kamis-Jumat (26-27/9/2019).

Dalam musyawarah wilayah ini, Nahdlatul Wathan (NW) Sultra mengusung tema “Memperkokoh Eksistensi Perjuangan Organisasi, Ahlussunnah Waljamaah, Merawat NKRI Berlandaskan Trilogi Organisasi”.

Ketua Pengurus Nahdlatul Wathan Sultra, Jamhuri Karim, mengatakan musyawarah wilayah ini sengaja dilakukan sebagaimana lazimnya suatu organisasi untuk melakukan penyegaran kepemimpinan dan mengevaluasi program-program organisasi yang konsen terhadap dakwah islamiah, kondisi sosial, dan pendidikan melalui pondok-pondok pesantren.

“Jadi siapapun yang diamanahkan untuk memimpin organisasi ini karena banyak figur-figur yang merupakan kader Wahdlatul Wathan bisa melanjutkan program-program PB NW yang telah dan akan disusun melalui musyawarah ini, termasuk terobosan -terobosan baru di era teknologi saat ini,” kata Jamhuri usai pembukaan musyawarah, Kamis (26/9/2019) malam.

Katanya, sebagai organisasi yang didirikan pada tahun 1996 yang memegang teguh mazhab Iman Syafii, pengurus NW Sultra masih memiliki pekerjaan rumah untuk membesarkan dan mengibarkan sayap di Sultra. Sebab saat ini, hanya terbentuk di tujuh kabupaten/kota di Sultra khususnya bagian daratan belum menyentuh bagian kepulauan karena keterbatasan akses.

“Sebenarnya kita sudah punya potensi di semua kabupaten tinggal kita tunggu waktu yang tepat, komunikasi dengan beberapa elemen masyarakat, tokoh agama, untuk bisa bergabung menjadi pengurus di daerah di Sultra,” katanya.

Saat itu lanjutnya, daerah-daerah yang sudah terbentuk itu ditandai dengan berdirinya pondok-pondok pesantren yang mempelajari kitab-kitab kuning, kitab-kitab para ulama, belajar tafsir, ulumul quran dan panti asuhan seperti di Bombana, Konawe Selatan, Konawe Utar, dan Kendari.

Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan, yang hadir membuka musyawarah wilayah mengaku cukup mengapresiasi hadirnya organisasi Nahdlatul Wathan ini. Ia berharap kehadiran organisasi bisa memberikan manfaat besar khususnya di Kota Kendari dalam mewujudkan kemajuan dan kedamaian daerah.

“Kami berharap kehadiran organisasi ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kota Kendari melalui pengembangan sumber-sumber daya manusia di lembaga pendidikan yang dibentuk oleh Nahdlatul Wathan ini dengan trilogi organisasi ini untuk kemajuan dan kedamaian kita bersama di Kendari ini, apalagi akhir-akhir ini banyak kejadian-kejadian yang tidak kita kehendaki,” ucapnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan