Nama Kota Baubau Diusulkan Diganti

  • Bagikan
Penggantian Nama Kota Baubau dibicarakan di Forum Koja-koja Poadhati. (Foto: Dok.Pemkot Baubau)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Mantan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun bersama tim mengusulkan penggantian nama Kota Baubau menjadi Kota Buton menimbang nama Kota Baubau tidak termasuk dalam 72 Kadie yang ada di Kepulauan Buton.

Umar Samiun menilai, nama Baubau layak untuk diubah sebab tidak memiliki nilai sejarah dalam perjalanan eks Kesultanan Buton. Hal ini, kata dia dibuktikan dengan Baubau tidak memiliki wilayah hukum masyarakat adat (kadie).

“Dari 72 kadie di Buton ini, Baubau Kadie apa? Tidak ada! Bahasa Baubau itu tidak ada. Yang ada bahasa Wolio (Bahasa di wilayah Buton),” ucapnya pada kegiatan Koja-koja Poadhati sebagai salah satu narasumber, Senin (15/2/2021).

Usulan Umar Samiun mendapat respon positif dari sejumlah tokoh masyarakat Buton, di antaranya mantan Bupati Buton Safei Kahar, mantan Wakil Wali Kota Baubau Waode Maasra Manarfa, mantan Ketua DPRD Wakatobi Ali Hasan. mantan Wakil DPRD Baubau Haji Hamuri, Anggota DPRD Buton Selatan La Hijira, sejumlah tokoh budaya, dan masyarakat.

Menanggapi usulan itu, Wali Kota Baubau, AS Tamrin mengatakan pergantian nama pada dasarnya adalah hal yang baik. Namun, menurutnya hal itu perlu pembahasan lebih lanjut dan persetujuan banyak pihak melalui pertemuan dan diskusi. Pemkot juga membuka ruang untuk melakukan diskusi menyangkut usulan pergantian nama Kota Baubau.

AS Tamrin juga mengaku menerima surat berkaitan penggantian nama Kota Baubau dari salah satu lembaga.

“Silakan diusulkan boleh melalui diskusi nanti kita buka forum dan melakukan pembahasan terkait isu tersebut. Perlu kita diskusikan, kebetulan Gubernur (Sultra) juga orang Buton, tidak salah juga memberikan arahan kepada kita semua,” ucapnya.

Meski demikian, Wali Kota Baubau merasa khawatir dengan penggatian nama justru memperlambat proses pemekaran Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) yang merupakan tujuan utama dari setiap daerah yang ada di Kepulauan Buton. Dirinya berharap semua pihak dapat fokus pada tujuan tersebut dengan menerapkan spirit PO5.

“Sifat usulan jangan dipaksakan perubahanya. Saat ini kita masih mendambakan kepton, jika kita mengubah nama Kota Baubau, akan mengubah kartu kita dan kembali ke tahap pengusulan awal lagi,” jelasnya.

“Dikuatirkan jika ada perubahan akan membuyarkan rencana awal kita. Jadi sebaiknya kita fokus terlebih dulu. Mari kita saling bahu-membahu sesama pimpinan kita saling mendukung,” sambungnya. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan