NSLIC Evaluasi Hasil Kerja Sama Pengembangan Usaha Peternakan Sapi di Konsel

  • Bagikan
Monitoring dan evaluasi MoU pengembangan usaha peternakan terintegrasi dengan pertanian di Desa Aunupe, Konsel. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Monitoring dan evaluasi MoU pengembangan usaha peternakan terintegrasi dengan pertanian di Desa Aunupe, Konsel. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE SELATAN – Menindaklanjuti hasil Memorandum of Understanding (MoU) Universitas Halu Oleo dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan pada 2018 tentang pengembangan usaha peternakan sapi terintegrasi dengan usaha pertanian, National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) mulai melakukan tahapan monitoring dan evaluasi.

Sentral pengembangan sapi terintegrasi usaha pertanian ditunjuk oleh Pemda Konsel, yakni Kecamatan Konda, Wolasi, Mowila, dan Kecamatan Kolono dengan lima desa.

Dua desa di antaranya ditunjuk sebagai sentral pengembangan peternakan sapi, yakni Desa Aunupe di Kecamatan Wolasi dan Desa Lalosingi di Kecamatan Mowila mulai dilakukan monitoring dan evaluasi oleh NSLIC, yang dirangkaikan dengan kunjungan lapangan bupati Konsel dan penarikkan secara resmi mahasiswa KKN Tematik UHO 2019 di dua desa tersebut, Sabtu (24/8/2019).

Wakil Bupati Konsel, Arsalim Arifin cukup mengapresiasi dan berterimakasih kasih atas kehadiran NSLIC di Konsel. Diharapkan kehadiran lembaga ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

“Tentu kita sangat mengapresiasi kehadiran NSLIC dan UHO ini karena sangat membantu kita, utamanya dalam membantu peningkatan hasil pertanian, bahkan mereka ini (NSLIC) berencana juga menyediakan pemasaran hasil pertanian kita,” ujar Arsalim, Sabtu (24/8/2019).

Katanya, apa yang dilakukan mahasiswa KKN Tematik UHO dalam kurun waktu sebulan di Konsel dalam mendukung pengembangan peternakan yang terintegrasi usaha tani, tinggal dilanjutkan masyarakat. Apalagi program pengembang peternakan dan pertanian ini masuk dalam program unggulan RPJMD Konsel, sehingga tinggal disiapkan infrastruktur agar meningkat dan menambah pendapatan bagi masyarakat.

“di Desa Aunupe ini kan masuk salah satu sebagai desa kawasan pertanian organik, jadi masuknya program NSLIC bisa menjadi nilai tambah untuk peningkatan peternakan dan pertanian di wilayah ini,” jelas Arsalim ditemui di Desa Aunupe.

Sementara itu, Koordinator NSLIC/NSELRED wilayah Sulawesi Tenggara Wa Ode Diah Fardilah Oba, mengungkapkan program pengembangan sapi terintegrasi dengan usaha pertanian merupakan program yang disepakati sejak Oktober 2018 oleh multi-stakeholder.

“Dimana Konsel sebagai salah satu penyedia lokasi atau wilayah kawasan pertanian dan UHO sebagai penyedia tanaga ahli dan kita selalu men-support (mendukung) memberikan pendampingan,” terang Diah.

Sejauh ini, lanjutnya, hasil monitoring sementara perkembangan sudah cukup bagus baik dari peternakan maupun pertanian cukup bagus dan respon dengan mendukung kegiatan ini tinggal komitmen masyarakat bagaimana mengembangkannya.

“Walaupun NSLIC mendukung dengan men-support memfasilitasi peningkatan kapasitas tapi kalau komitmen masyarakat tidak antusias berkomitmen untuk maju, tidak mungkin bisa jalan, apalagi NSLIC hanya bisa mendanai peningkatan kapasitas bukan dalam bentuk fisik,” ucapnya.

Di Sultra, lima kabupaten/kota yang melakukan kerja sama dengan NSLIC, yaitu Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Wakatobi, Kota Baubau, dan Kabupaten Bombana.

“Masing -masing kabupaten ini memiliki produk-produk unggulan, jadi kapasitas kita melakukan pendampingan-pendampingan bersama tenaga ahli dari UHO, utamanya dari Fakultas Pertanian dan Peternakan termasuk universitas Muhamadiyah Kendari yang menyediakan pasar melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan maupun pendampingan lainnya,” tambahnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan