Oknum Brigadir Pukuli Warga Gara-gara Ejekan Anak

  • Bagikan
Korban penganiayaan oknum brigadir, Wa Ode Ndolera. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Minuman keras memang dapat menghilangkan akal sehat. Seorang oknum polisi yang bertugas sebagai pengayom masyarakat pun tak luput dari pengaruh Miras jika sudah ditenggak. Seperti yang terjadi pada warga Desa Lindo Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat, Selasa (13/6/2017).

Oknum polisi berpangkat Brigadir, Laode Aswan, diduga menganiaya seorang ibu bernama Waode Ndolera dan anak perempuan, Waode Selmi (12).

Penyebabnya, Aswan tak terima putrinya, Caca (9), diejek Waode Selmi yang merupakan teman mainnya, sebagai anak angkat polisi yang bertugas di jajaran Polres Muna itu.

Penuturan saksi yang juga adik korban, Waode Hasima, peristiwa itu bermula saat oknum polisi ini sedang asyik minum Miras lokal (Kameko) di rumah salah satu warga Desa Katobu Kecamatan Wadaga. Ketika itu datang Caca sambil menangis mengadukan ejekan yang diterimanya.

“Kemarahan polisi ini karna anaknya (Caca) diejek sama Waode Selmi. Waode Selmi bilang kepada Caca kalau dia bukan anak kandung dari oknum polisi tersebut,” tutur Waode Hasima saat ditemui SULTRAKINI.COM, Kamis (15/6/2017).

Tak terima putrinya diejek, Brigadir Laode Aswan langsung mencari Selmi di rumah tantenya, Hasima. Tanpa bersalam ia masuk ke dalam rumah tanpa membuka sepatunya.

“Mana Wa Selmi, mana dia, kenapa dia bilangkan anakku itu bukan anak kandungku. Begitu katanya dengan nada tinggi sambil memukul dinding rumah saya,” tutur Hasima menirukan ucapan pelaku.

Tak menemukan yang dicarinya di rumah tante korban, pelaku lantas mencari Selmi di rumah orang tuanya (Waode Mangko) yang tak jauh dari tempat itu. Saat bertemu Selmi, Aswan langsung menanyainya darimana sumber informasi kalau Caca bukan anak kandungnya.

Selmi mengaku dia mendengarnya dari tantenya sendiri, Waode Ndolera. Pelaku pun menampar si anak sebanyak dua kali hingga hidungnya mengeluarkan darah.

Tak puas, Aswan lalu memaksa Selmi mencari Waode Ndolera. Saat bertemu, Ndolera mengelak. Menurutnya, yang menyebarkan informasi itu adalah adik sepupunya bernama Wa Hana.

Aswan kemudian mengajak lagi kedua korbannya itu menemui Hana. Dalam perjalanan, tanpa basa-basi ia menampar tante dan keponakan tersebut di depan putrinya sendiri, Caca. Baik Ndolera maupun Selmi, tak ada yang melawan karena takut. Ndolera hanya menangis sambil memeluk putrinya.

Sialnya, Hana saat itu tidak ada di tempat. Karena kesal, pelaku pun melampiaskan dengan memukuli kepala korban berulang kali hingga tak sadarkan diri.

Waode Ndolera menjelaskan, dirinya tak hanya ditampar dan dipukuli, ia bahkan diancam akan dibunuh oleh oknum polisi itu. Saat ini, Ndolera masih mengalami pusing akibat pukulan yang dilayangkan Brigadir Laode Aswan di kepalanya.

Tak kuasa melawan tindakan itu, Ndolera melapor ke Polsek Lawa. “Kasus penganiayaan tersebut sudah ditangani Polsek Lawa dan laporanya sudah masuk sejak Selasa (13/06/2017) malam pukul 19.00 Wita,” terang Kapolsek Lawa, IPTU Pontjo Direjo saat dikonfirmasi SULTRAKINI.COM.

Laporan: Akhir Sanjaya

  • Bagikan