Operasi TKBM Liana Banggai Belum Berizin dari Kementerian

  • Bagikan
TKBM Liana Banggai saat membongkar muatan semen di pelabuhan Liana Banggai, Kecamatan Mawasangka Tengah (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)
TKBM Liana Banggai saat membongkar muatan semen di pelabuhan Liana Banggai, Kecamatan Mawasangka Tengah (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Liana Banggai Kecamatan Mawasangka Tengah (Masteng), belum memiliki izin resmi dari Pelabuhan Baubau. Padahal pekerja telah beraktivitas sejak enam bulan terakhir.

Kepala Wilayah Satuan Kerja Pelabuhan Liana Banggai, Sabarudin mengakui koperasi TKBM tersebut belum memiliki legalitas izin kerja dari pihak pelabuhan sampai kini.

“Katanya kemarin itu mereka sudah ACC dari pelabuhan Baubau, katanya suratnya nanti menyusul, jadi saya ‘iyo-iyo’ saja, namanya juga bicara ini, tapi sampai sekarang belum ada surat disposisi dari Pelabuhan Baubau,” terangnya kepada SultraKini.Com, Minggu (8/4/2018).

Menurutnya, berkas kelengkapan serta surat usulan yang dilayangkan kepihaknya tidak tepat sasaran. Harusnya surat tersebut untuk Pelabuhan Baubau, bukan satuan kerja. Kendala lain juga, tidak efektifnya penjagaan terhadap TKBM, terlebih telah memenihi standar atau sebaliknya.

Dia berharap, pengurus TKBM segera menyelesaikan kelengkapan berkas tersebut ke Pelabuhan Baubau.

“Kemarin ada yang punya barang mengeluh kepada saya, bahwa semenya mereka banyak yang pecah-pecah, kami tidak bisa berbuat banyak selain menegur,” tambahnya.

Persoalan itu dibenarkan juga Sekretaris TKBM Liana Banggai, Herman. Dijelaskannya, TKBM Liana Banggai belum berizin dari kementerian, namun prosedur untuk perizinan itu ke pelabuhan Baubau sudah dilakukan.

“Jadi tinggal menunggu izin resmi dari kementerian saja,” jelasnya kepada SultraKini.Com melalui sambungan telepon, Rabu (11/4/2018).

Kata dia, sejak beraktivitas selama enam bulan terakhir, koperasi TKBM Liana Banggai sudah dua kali mendapatkan keluhan. Pertama, soal pengangkutan semen dan sudah dituntaskan. Kedua, persoalan beras yng jatuh dna sudah digantikan leh yang menjatuhkannya.

“Sebenarnya sudah tidak ada masalah, karena sudah diselesaikan semua,” ujarnya.

 

Laporan: Ali Tidar

  • Bagikan