Orang Tua Lengah, Bocah 6 Tahun di Sidodadi Tewas Tercebur dalam Sumur

  • Bagikan
Jasad korban Al Fatih saat berada di ruang UGD RSUD Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Jasad korban Al Fatih saat berada di ruang UGD RSUD Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Seorang anak di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, tewas tercebur ke dalam sumur sedalam delapan meter di rumahnya sendiri. Butuh sekitar dua jam, korban Al Fatih berusia 6 tahun dapat dievakuasi oleh warga sekitar dengan cara manual dibantu satu unit mobil Dinas Pemadan Kebakaran.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, peristiwa bermula saat ibu korban, Sufiati (36) hendak keluar berbelanja dengan menggunakan motor matic miliknya. Sebelum pergi, ibu korban sempat turun untuk mengunci pintu rumah dalam kondisi mesin motor tetap menyala dan korban bersama adiknya berada di atas motor.

Tidak lama berselang, adik korban saat itu menarik gas motor yang terpakir dekat sumur tanpa pengaman tersebut. Sontak membuat keduanya bersama motor ikut tercebur, beruntung adik korban selamat karena tersangkut di badan motor, sementara korban langsung masuk ke dalam sumur.

“Ibu korban sempat teriak meminta pertolongan, tapi jarak rumah dengan tetangga berjauhan, jadi tidak terdengar. Ibunya sempat berusaha menolong menggunakan timba sumur tapi terlepas dan korban tenggelam ke dasar sumur,” jelas salah seorang warga, Mas Goll kepada SultraKini.Com, Sabtu (9/6/2018) sore.

Warga yang belakangan mengetahui insiden tersebut, mulai berdatangan dan berusaha memberi pertolongan. Namun naas, sumur yang hanya berdiameter satu meter dengan kedalaman air enam meter itu membuat warga tidak berani turun menyelamatkan korban, dan memilih mengeruk air sumur menggunakan alat seadanya.

Proses evakuasi korban yang tercebur ke dalam sumur oleh warga sekitar. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Proses evakuasi korban yang tercebur ke dalam sumur oleh warga sekitar. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

“Kejadiannya itu sekitar pukul 15.00 Wita (sebelum salat Asar), tidak ada yang berani turun karena ukuran sumur sempit jadi airnya dikuras menggunakan ember tapi sampai satu jam lebih airnya hanya terkuras sebanyak 2 meter,” ungkapnya.

Korban akhirnya dapat dievakuasi setelah tiba bantuan mobil Dinas Damkar dengan menggunakan alat penyedot air. Sayangnya, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi.

“Warga saat itu meyakini masih ada detak jantung korban, sehingga segera dilarikan ke RSUD Muna menggunakan mobil saya, tapi setibanya, dinyatakan korban sudah meninggal dunia,” terangnya.

 

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan