Owner PT. Anova Grup Siap Maju Sebagai Anggota DPD RI Secara Independen

  • Bagikan
Owner PT. Anova Grup, La Ode Baladin, bakal calon anggota DPD RI periode 2019-2024, saat di di Warkop Buccan Coffe and Brownies Kota Raha. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM :MUNA – Salah satu putera terbaik daerah asal Kabupaten Muna, La Ode Baladin menyatakan siap maju sebagai Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) wilayah Sulawesi Tenggara periode 2019-2024 secara independen. Tanpa mendompleng nama pada momentum Pilkada serentak sebagaimana dilakukan beberapa oknum calon senator lainnya.

Berbekal pengalaman menjadi seorang pengusaha sukses serta memiliki koneksi berbinis hingga ke mancanegara, mendorongnya untuk maju dalam suksesi pemilihan DPD RI mendatang. Hal itu diungkapkannya kepada SultraKini.Com disela pertemuan bincang-bincang bersama Lembaga Sentral Komunikasi (Setkom) Muna serta sejumlah Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) beberapa waktu lalu.

“Berangkat dari pengalaman sebagai pengusaha membuat saya ingin memberikan warna baru sekaligus menjawab tantangan dari berbagai kalangan yang menginginkan saya maju. Selain itu juga saya ingin menjadi konektor antar pelaku usaha daerah dan pasar luar negeri, karena kemajuan daerah bukan sekedar dibicarakan skala regional Sultra saja tapi bagaimana harus berani dibicarakan keluar daerah,” kata La Ode Baladin pada SultraKini.Com, di warkop Buccan Coffe and Brownies.

Menurutnya, kapasitas sebagai Owner di PT. Anova Grup yang berkecimpung didunia property dan juga sebagai anggota di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta pengurus di Real Estate Indonesia (REI), tentu akan berbeda ketika terpilih sebagai senator. Sebab dipercaya melekat sebuah amanah dan tanggung jawab yang lahir dari kalangan pelaku usaha, tanpa harus melalui proses panjang untuk manarik investor dari luar datang ke daerah.

Terhitung sejak dua bulan lalu, dirinya menyatakan siap maju sebagai Balon anggota DPD RI atas niatan lurus ingin menjadi konektor masyarakat Sultra terhadap pasar luar. Tidak lagi pelaku usaha di Sultra berpikir lokalan, tidak lagi berproduksi yang hasilnya dijual skala regional Sultra tapi bagaimana komoditi yang memiliki nilai tambah dijual keluar daerah seperti di Jawa bahkan keluar negeri.

“Inilah yang kita mau edukasi dan fasilitasi agar kehadiran kita di parlemen betul-betul bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah. Kalau ekonomi terbangun saya kira bisa garansikan kemiskinan dan pengangguran akan berkurang karena semua orang sibuk beraktifitas. Disamping itu akan mempengaruhi sektor-sektor lain baik sektor jasa, pariwisata dan lainnya,” ujarnya.

Diantaranya dengan menerapkan konsep Korporasi Tani atau petani memiliki saham di perusahan raksasa. Apabila dilakukan tidak akan adalagi petani, peternak, nelayan yang menjual hasil dengan harga sangat murah. Sebab akan difasilitasi dengan pasar luar dan industri serta memfasilitas petani dengan kelembagaan agar semakin kuat.

Olehnya itu, dengan memiliki konsep berbeda yakni konsep ekonomi kerakyatan, dirinya yakin maju sebagai Balon anggota DPD RI. Sebab menurutnya masyarakat Sultra harus makmur secara ekonomi, yang tidak bisa hanya dibicarakan tetapi ditindaklanjuti dengan memfasilitasi dan memberikan edukasi tentunya saat dirinya diberikan kepercayaan kepada masyarakat Sultra sebagai senator di DPD RI.

“Sekarang kita berbicara bagaimana petani, nelayan, peternak bisa berproduksi dengan baik dan tidak lagi menjualnya kepada tengkulak melainkan menjual di industri bahkan sampai keluar negeri. Maaf, tidak lagi hanya mengandalkan APBD, karena kalau seperti ini maka tingkat kemiskinan pengangguran tidak akan teratasi. Itu yang tidak kita kehendaki,” tandasnya.

Laporan : Arto Rasyid

  • Bagikan