Panen Raya Dua Kali, Pemda Konut Optimis Kembangkan Jagung Hibrida

  • Bagikan
Bupati Konut, Ruksamin bersama jajarannya serta Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra melakukan panen raya jagung hibrida di Desa Awila Puncak, Kecamatan Molawe, Selasa (27/3/2018). (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Jagung hibrida terus dikembangkan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara. Hasilnya kini mulai dirasakan warga setempat.

Salah satu bukti keberhasilan penanaman jagung hibrida adalah panen raya di Desa Awila Puncak, Kecamatan Molawe. Jagung di lahan seluas 12 hektar itu, dipanen oleh Bupati Konut, Ruksamin beserta jajarannya dan warga sekitar, Selasa (27/3/2018) sore.

Panen raya turut dihadiri Wakil Bupati Konut Raup, Dandim 1417 Kendari Eko Hermawan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra Muh Nasir, Kepala SKPD lingkup Pemkab Konut, para penyuluh pertanian, dan masyarakat kelompok tani.

Menurut Ruksamin, vperiode tanam Januari-Maret di kebun miliknya iitu mencapai 12 hektar. Hasil uji, setiap hektar mampu memproduksi 5,7 ton biji jagung.

“Alhamdulillah hari ini kita kembali panen jagung hibrida, ini merupakan musim panen kedua. Jadi saya tinggal menunggu undangan dari Kadis atau camat. Siapa yang akan panen seperti ini? Sebagai wujud dukungan terhadap program Konasara,” kata Ruksamin.

Mantan ketua DPRD itu mengurai, sepanjang tahun 2018 petani Konut sudah memanen 10,7 hektar kebun jagung. Produksi komoditas pangan ini hingga Maret mencapai 50,53 ton.

“Jadi bertambah lagi dengan yang kita panen hari ini. Besok ada juga yang sudah siap panen di Kecamatan Landawe dan Wiwirano,” ungkapnya.

Pemda Konawe Utara beserta jajarannya panen raya jagung hibrida di Desa Awila Puncak, Kecamatan Molawe, Selasa (27/3/2018). (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

Meski hasil produksi jagung sudah mendekati seratus ton, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra ini mengaku, belum berhasil memimpin Konut. Dirinya terus berupaya mengisi pembangunan utamanya dibidang pertanian.

“Saya tidak mau ada masyarakat saya yang mengemis karena pangan. Ini sudah mulai tercapai. Alhamdulilah tahun lalu kita tidak lagi mengimpor pangan dari luar. Tapi kita jadi pengekspor. Saya sudah niat mewakafkan diri saya seratus persen untuk membangun Konut,” ujarnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir mengapresiasi upaya bupati dalam membangun sektor pertanian di wilayahnya. Dengan gamblang, dirinya mengatakan selalu menempatkan Konut sebagai nomor wahid dalam penyaluran bantuan dari Pemprov.

Bahkan secara terbuka, Nasir menyebut ada beberapa bantuan yang semestinya diterima oleh kabupaten lain dialihkan di kabupaten tersebut. Seperti hand traktor, mesin pompa air, dan alat tanam jagung.

“Saya tarik dari kabupaten lain karena saya melihat niat dari pimpinan dan masyarakat konut yang begitu antusias,” ucap Nasir.

 

Laporan: Arifin Lapotende

  • Bagikan