Panglima Kodam Hasanuddin Resmikan Gedung Khusus Covid-19 Dua Lantai di RS Ismoyo Kendari

  • Bagikan
Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, saat menandatangani plakat Gedung Ruang Rawat Inap Melati khusus pasien Covid-19 Rumah Sakit Dr Ismoyo Kendari (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, meresmikan gedung khusus ruang rawat inap melati untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Tingkat IV Dr Ismoyo Kendari, Kamis (2/7/2020).

Gedung setinggi dua lantai itu dikerjakan dalam kurun waktu 1 bulan lebih, dengan kapasitas gedung terdiri dari 19 kamar rawat inap dan 45 bed atau kasur, akhirnya bisa difungsikan oleh masyarakat Kota Kendari, dan Sulawesi Tenggara pada umumnya.

“Jadi kita memang sengaja membangun ruang inap ini, khusus untuk penanganan pasien Covid-19, jumlahnya sekitar 45 kasur yang bisa digunakan untuk pasien. Pengerjaanya kurang lebih satu stengah bulan,” ungkap Andi Sumangerukka, usai meresmikan dan meninjau langsung seluruh isi kelengkapan gedung.

Awalnya Dia berencana, pembangunan gedung tersebut bisa dikerjakan dalam kurun waktu sebulan, tapi karena sesuatu hal akhirnya bisa dirampungkan dalam kurun waktu sebulan lebih lamanya. 

Dia berharap hadirnya gedung ini bisa memutus mata rantai Covid-19, karena pasien yang terindikasi atau yang sudah dinyatakan Covid-19 bisa dengan cepat diatasi, dirawat dan diisolasi di gedung baru ini maupun isolasi mandiri.  

“Kalau makin banyak rumah sakit yang menyediakan isoalasi, maka makin cepat kita ambil orang-orang yang cerir itu untuk kita isolasi,” katanya. 

Dia juga berharap pada Danrem bersama jajaran dan Kakesdam beserta jajaran agar bangunan ini bisa dimanfaatkan sarana dan prasarananya untuk menambah kualitas pelayanan rumah sakit agar prajurit dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya. 

Meskipun saat ini sudah memasuki era new normal, dia juga tetap mengimbauan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Karena dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan bisa terhindar dari wabah penyakit tersebut. 

“New normal itu artinya tatanan baru, tatanan baru itu kita menyesuaikan, yang mungkin biasanya keluar rumah tidak pake masker, sekarang harus pake masker, kedua kita harus menjaga jarak,” ujarnya.

Lanjutnya, yang dimaksud dalam protokol kesehatan di era new normal itu kalau dulu bertemu dengan orang lain jabat tangan cipika-cipiki. Ditengah kondisi sekarang ini tidak boleh dilakukan. Kemudian harus tetap jaga jarak dan setiap saat harus membawa handsanitizer untuk membesihkan tangan, ketika keluar.

“Karena sarana virus masuk ke mata hidung, dan mulut lewat tangan kita. Jadi kita harus bersih, inilah protokol kesehatan. Kita harus patuhi, kalau tidak kita pasti terpapar,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan