Para Penggemar Ayam Bertarung di Open Turnamen Kontes Ayam Laga PPAI Sultra

  • Bagikan
Suasana pertarungan ayam pada turnamen kontes ayam laga PPAI Sultra, Sabtu (7/3/2020) (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Suasana pertarungan ayam pada turnamen kontes ayam laga PPAI Sultra, Sabtu (7/3/2020) (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pengurus Provinsi (Pengprov) Perkumpulan Penggemar Ayam Indonesia (PPAI) Sulawesi Tenggara, menggelar open turnamen nasional kontes ayam laga yang mempertemukan para penggiat dan penggemar ayam jago di Sultra yang di pusatkan di K-Toz Squer Kendari, Sabtu (7/3/2020).

Kompetisi ayam laga ini akan dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 7-8 Maret 2020. Lebih dari 20 penggemar ayam jago di Sultra maupun dari luar Sultra bertemu dalam turnamen ini.

Open turnamen kontes ayam laga ini dibagi dalam beberapa kelas pertandingan yakni kategori galatama mini dengan tiga kelas yaitu premium, medium dan kelas fighter. Kemudian, untuk kategori battle fighter mencakup kelas raptor, aligator, gladiator, terminator dan kelas predator.

Peserta yang ayamnya menjadi jawara dalam kontes ini akan mendapatkan hadiah pembinaan dan satu unit sepeda motor dari panitia penyelenggara.

Ketua Pengprov PPAI Sultra, Sugiarto, mengatakan open turnamen ayam laga se- Sulawesi ini pertama kali diadakan dan merupakan iven akbar perdana di Sultra sebagai wadah penyaluran hobby dan bakat para penggemar ayam.

“Kita berharap dengan adanya iven perdana ini masyarakat khususnya di Sultra bisa semakin lebih kondusif, efektif, tumbuh semangatnya bagi pecinta dan penggemar ayam untuk bisa memelihara ayam,” ungkap Sugiarto, Sabtu (7/3/2020).

Kata pria yang akrab disapa Bobby ini, selain sebagai laga, lewat turnamen ini juga PPAI Sultra ingin memperkenalkan diri karena terbilang sebagai cabang baru Pengprov dan ingin memberikan nilai edukasi bahwa tidak selamanya kontes ayam laga itu selalu diidentik dengan judi ayam.

“Mudah-mudahan, kita berharap hadirnya laga ini bisa menciptakan suasana kontes ayam tanpa judi di Sultra, karena selama ini selalu identik dengan judi sabung ayam. Selalunya masyarakat awam pasti melihat bahwa itu adalah judi. Sehingga lewat ivent ini bisa menghilangkan yang namanya judi,” bebernya.

Olehnya itu, dalam turnamen ini PPAI Sultra sengaja menggandeng pihak kepolisian dari Polda Sultra agar bisa membersihkan namanya kontes judi dalam ayam laga, dengan menerapkan bebepa aturan open turnamen.

Sugiarto juga menambahkan, laga ini juga akan membangkitkan kembali semangat simbolis kebudayaan memelihara ayam yang dahulu pernah berjaya. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya patung ayam di Sulawesi Selatan, yang dahulu kala sering dimainkan di zaman kerajaan.

Selain itu, katanya, tidak menutup kemungkinan yang menjadi juara disini setelah diberikan dana pembinaan, juga akan mengikuti kompetisi nasional diluar Sultra. Pasalnya, beberapa kali PPAI Sultra mendapatkan undangan bertanding diluar tapi belum memiliki persiapan.

“Kemarin kita pernah ada undangan di Jawa Timur itu kejuaraan kontes ayam se – indonesia bahkan dari Thailand ikut di undang, tapi ayam-ayam kita belum siap jadi kita belum berani berangkat, mudah-mudahan kedepannya sudah bisa kita bawah ke ivent nasional,” terangnya.

Dirinya sangat berharap dan menekankan kepada masyarakat khususnya penggemar ayam agar dalam ivent-ivent ayam laga untuk tidak menjadikan sebagai sarana judi.

“Sekali lagi saya tekankan hindari judi,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan