Pascabanjir, Akses di Kecamatan Ueesi Koltim Rusak Parah Bantuan Sulit di Salurkan

  • Bagikan
Perbaikan jalan menuju desa yang terdampak banjir oleh warga dibantua aparat TNI (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)
Perbaikan jalan menuju desa yang terdampak banjir oleh warga dibantua aparat TNI (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLTIM – Dua pekan pascabanjir, beberapa akses jalan Kabupaten Kolaka Timur sulit diakses tertutup pohon tumbang, tanah longsor dan rumah rusak utamanya di Desa Watumendonga dan Likuwalanapo Kecamatan Ueesi. Akibatnya, warga dari dua desa yang terkena dampak sangat kesulitan keluar mengambil bantuan logistik di posko bantuan.

Babinsa Kecamatan Ueesi, Serda Ishak, mengatakan akses jalan rusak di Kecamatan Ueesi memang sangat sulit dilalui oleh masyarakat, jalan yang rusak parah ada di Watumendonga dan Likuwalanapo.

” dua desa itu aksesnya sulit dilalui, jalur terparah dari Desa Uete Kecamatan Uluiwoi hingga di Desa Watumendonga Kecamatan Ueesi. Untuk bisa diakses, jalan tersebut dibersihkan secara gotong royong masyarakat setempat hingga dapat dilalui kendaraan roda dua,” terang Ishak dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Kamis 20 Juni 2019.

Ishak mengaku, dampak banjir terparah berada di Desa Watumendonga Kecamatan Ueesi karena delapan rumah rusak hingga rata tanah.

“delapan rumah rusak rata dengan tanah dan saat ini, warga bahu membahu memperbaiki rumah mereka yang rusak dan logistik mereka juga kian menipis,” katanya.

Ketua DPD Wahda Islamiyah Kolaka, Akbar Indra Jaya, mengaku saat dirinya dan rombongan menyalurkan logistik ke wilayah terdampak sangat sulit akibat jalan becek, pohon tumbang dan tanah longsor di Desa Tutuwi. Sehingga mobil pengangkut logistik tidak tembus dan bantuan harus diangsur menuju Kelurahan Sanggona Kecamatan Uluiwoi di posko Wahdah peduli yang ada di rumah warga karena jalur menuju Kecamatan Ueesi terputus.

“Kondisi jalan rusak satu mobil boks kami yang memuat logistik hanya sampai di desa Tutuwi kecamatan Uluiwoi, lalu logistik yang dimuat mobil diangsur keposko Wahda di kelurahan Sanggona kecamatan Uluiwoi,” keluh Akbar Indra Jaya, saat dirinya bersama rombongan menyalurkan logistik, Jumat (21/5/2019).

Penyaluran bantuan di Desa Watumendonga Kecamatan Ueesi (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)
Penyaluran bantuan di Desa Watumendonga Kecamatan Ueesi (Foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)

Katanya, akses jalan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua sangat menyulitkan mobil boks tim relawan Wahdah peduli yang berjumlah 13 orang yang dikoordinir oleh Ustad Salman Nasrullah saat membawa bantuan logistik sekitar 3 ton berupa beras, minyak goreng, ikan kaleng, mie instan, air mineral, susu, telur, sarung, kompor dan tabung gas, terpal, popok bayi, pembalut wanita, biskuit, bubur bayi, serta pakaian layak pakai yang berasal dari perusahaan jasa angkutan tambang khususnya PT. Sumber Setia Budi, para pedagang dan sumbangan masyarakat Kolaka.

“khusus di Desa Watumendonga kami menyalurkan sendiri logistiknya dibantu masyarakat dan Babinsa setempat,” bebernya

Akbar Indra juga mengungkapkan bantuan logistik disalurkan secara langsung hanya sampai di Desa Watumendonga Kecamatan Ueesi. Pasalnya, untuk menyalurkan bantuan ke desa selanjutnya tidak bisa akibat akses jembatan terputus dan tidak ada akses lain. Parahnya lagi, ia menduga warga di Desa Liku belum ada yang mendapatkan bantuan logistik di posko tim penyalur karena tidak ada warga yang datang mengambil bantaun logistik.

“belum ada yang tau kabar mereka disana, sebaiknya segera dicek, caranya mengetahui kondisi mereka (warga Desa Liku) dengan menggunakan helikopter,” pintanya.

Namun paling disesalkan Akbar, pihak Pemda setempat tidak mau diajak koordinasi untuk penyaluran bantuan logistik kepada korban yang terdampak banjir yang sulit diakses kendaraan roda empat.

“kami berusaha maksimal membantu warga terkena dampak, bahkan kami koordinasi dengan Pemda (BNPB dan Camat) soal kendaraan motor untuk mengangkut logistik, namun pihak Pemda tidak menyediakan kepada penyalur. Untungnya ada kendaraan warga yang bisa digunakan, kami hanya menyediakan BBM jenis pertalite 4 jerigen untuk digunakan warga,” ungkapnya.

Dirinya berharap sekiranya Pemda Koltim tidak mampu memberikan solusi atasi kondisi yang terjadi, maka perlu dilibatkan pemerintah provinsi dan pusat dalam mengatasi persoalan yang terjadi terutama kebutuhan sandang dan pangan warga dan sambil memperbaiki jalan yang rusak akibat longsor, pohon tumbang, dan jembatan yang putus termasuk desa Liku yang sampai saat ini terisolir tidak diketahui kondisinya.

“semestinya Bupati yang ambil alih, kalau perlu berkantor sementara di Uluwoi – Ueesi sampai kondisi tanggap darurat dinyatakan berakhir, harapan kami semoga informasi ini bisa segera sampai kepusat, agar warga Ueesi khususnya desa terisolir di desa Liku bisa diketahui kondisinya oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.

Kepala BNPB Kabupaten Kolaka Timur, Herman Amin, mengatakan pasca banjir Pemda Kolaka Timur cepat tanggap, langsung ke lokasi bencana membawa bantuan yang dikumpulkan SKPD dan menyimpannya di posko kecamatan dan masyarakat terkena dampak bisa mengambilnya sendiri, khusus di Desa Watumendonga Kecamatan Ueesi, pihak BNPB bersama Kasatpol PP mengantarkan langsung ke desa tersebut dengan menggunakan ojek gabah yang disediakan Pemda.

“Logistik kami drop dikantor kecamatan, kepala desa atau warga dapat mengambilnya disana, dan untuk Desa Likuwalanapo, komunikasi saya dengan Camat Ueesi kepala desanya akan datang jemput sendiri logistik warganya, saat ini tiga ekskavator diarahkan kesana untuk membersihkan pohon tumbang dan memperbaiki jalan yang rusak,” katanya dikonfirmasi via seluler, Jumat (21/6/2019).

Lebih lanjut ia mengatakan, BNPB Koltim terus melakukan koordinasi dengan BNPB Provinsi untuk dilakukan pembenahan infrastruktur termasuk koordinasi dengan BNPB pusat.

“hari minggu ini saya bersama kadis PU Koltim Bio Mansyur akan ke Jakarta untuk konsultasi, saya ke BNPB pusat dan kadis PU ke kantor PU pusat,” tutupnya.

Laporan: Hasrianty
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan