Pasien Covid-19 di RSUD Kendari Belum Ada yang Vaksin

  • Bagikan

Semua pasien terinfeksi Covid-19 yang dirawat di RSUD Kendari belum satu pun yang suntik vaksin. Ini bukti bahwa betapa penting mengikuti program vaksin yang digalakan pemerintah.  Tentu juga harus mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobiltas, dan menjaga kebersihan.

SULTRAKINI.COM: Sebanyak 30 pasien terinfeksi Covid-19 yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari adalah mereka yang belum pernah melakukan vaksinasi pencegahan Covid-19.

Hal itu diungkapkan Kepala RSUD Kendari, dr Sukirman kepada wartawan di daerah ini.

“Ini bukti bahwa semua yang dirawat tidak ada yang divaksin,” katanya.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu mendengar informasi hoax tentang efek samping dari vaksin.

Pasien yang dirawat di RSUD Kendari rata-rata bergejala sedang dan berat, sedangkan mereka yang positif namun mengalami gejalah ringan dan tidak bergejalah disarankan untuk isolasi mandiri.

Hal itu sesuai dengan instruksi Kementerian Kesehatan, sehingga yang dirawat di RSUD Kota Kendari memang  sangat selektif.

Dijelaskan, kapasitas ruangan RSUD Kendari untuk menampung pasien Covid-19 disediakan hingga 100 pasien.

Pasien Covid-19 di Kota Kendari sempat zero. Namun pasca lebaran kembali ada. Bahkan secara nasional, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi pasca libur panjang lebaran 2021 sudah melewati kondisi pasca libur natal dan tahun baru di akhir 2020 lalu.

Selain dipengaruhi oleh varian baru yang dikenal dengan varian Delta yang pertama kali muncul di India, kondisi ini utamanya disebabkan melemahnya protokol kesehatan 3M di kalangan masyarakat.

“Sebenarnya meskipun ada varian baru Covid-19, apabila masyarakat mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobiltas, dan menjaga kebersihan, kita bisa mengendalikan pandemi ini,” papar Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, Sesditjen & Plt. Dirjen P2P Kemenkes RI pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (23 Juni 2021) seperti dilansir dalam press release yang diterima Redaksi SultraKini.com.

“Kita perlu mengingatkan terus kepada masyarakat bahwa kerugiannya sangat luar biasa apabila kita jatuh sakit karena COVID-19. Selain berakibat vatal, pelayanan kesehatan baik fasilitas maupun tenaga kesehatan kita ada batasnya,” jelas Dr. Maxi lebih lanjut.

Upaya pemerintah menerapkan PPKM Mikro merupakan cara terbaik saat ini untuk mengendalikan COVID-19 hingga ke level RT/RW. “Peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting dalam menimbulkan kembali kesadaran masyarakat agar lebih bersabar menjalankan prokes,” pesan Dr. Maxi lebih lanjut.

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan