Pasien Gizi Buruk Ditemukan di Konkep

  • Bagikan
Anggota DPRD Konkep, Mustaman saat melihat kondisi pasien gizi buruk di RSUD Konkep. Mustaman mengaku sedih dan prihatin atas gizi buruk dialami Ibnu Pasha Ibrahim (6) tahun. Mustaman mengulurkan bantuan uang guna meringankan beban keluarga pasien. (Foto: Kalvin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE KEPULAUAN – Anggaran besar di instansi kesehatan dan dana desa di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, tidak otomatis meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat. Misalnya, Ibnu Fasha Ibrahim. Bocah 6 tahun ini, didiangnosa gizi buruk tipe Marasmus oleh dokter Rumah Sakit Umum Daerah Konkep.

Ibnu Fasha Ibrahim terbaring lemas di RSUD Konkep sejak Minggu, 4 Maret 2018.

Menurut Asep Subarkah, dokter yang menangani Ibnu, kondisi warga Desa Mosolo Kecamatan Wawonii Tenggara itu terus dipantau hingga kini.

“Pasien masuk sejak hari Minggu (4/3/2018), kini terus dipantau perkembangannya melalui pemberian nutrisi,” jelasnya.

Dikatakan Ibu Ibnu Fasha Ibrahim, Liyani (31), selama 5 tahun terakhir usai diceraikan, dia hidup dengan anaknya itu. Sedang dia berprofesi sebagai guru honorer di salah satu sekolah dasar di Mosolo. Terkait penyakit anaknya, selama sepuluh hari sebelum dirawat di rumah sakit, Ibnu menderita demam dan mendapat pantauan perawat dari Puskesmas Polara.

Kabar adanya pasien gizi buruk tersebut, pihak pemerintah melalui Wakil Bupati Konkep, Andi Muh Lutfi didampingi Kepala Dinas  Kominfo mengunjungi pasien dan memberikan bantuan.

“Saya sudah perintahkan pihak Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekan di lapangan, khususnya Kecamatan Wawonii Tenggara jangan sampai ada pasien yang menderita gangguan gizi,” katanya.

Dinas Sosial setempat juga dikerahkan untuk mengurusi pasien. Selain tiga wakil rakyat yang membidangi kesehatan, yakni Farid, Mustaman, dan Muh Yakup Rahman juga mengecek kondisi pasien dan memberikan bantuan keuangan.

Kepala Sub Bagian Perencanaan Dinas Kesehatan Konkep, Asnur Jaya mengungkapkan kondisi Ibnu sangat memprihatinkan. Di usia 6 tahun, berat badannya hanya 11 kilogram.

“Kasus ini seharusnya tidak perlu terjadi, manakala pihak puskesmas dan pemerintah desa membangun komunikasi yang baik dalam memajukan kesehatan masyarakatnya,” jelas Asnur.

 

Laporan: Kalvin

  • Bagikan