Paslon Pilgub Sultra Nyatakan Sikap Kampanye Damai

  • Bagikan
Pelepasan burung merpati sebagai simbol pernyataan kesediaan pasang calon gubernur dan wakil gubernur untuk melakukan kampanye damai, Minggu (18/2/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Ali Mazi-Lukman Abunawas, Asrun-Hugua, dan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar menyatakan siap untuk melakukan kampanye damai tanpa politik uang, isu sara, dan berita hoaks. Hal ini mereka nyatakan secara terbuka dihadapan masyarakat dalam acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra di Eks MTQ Kendari, Minggu (18/2/2018).

Pernyataan melakukan kampanye damai ketiga pasang calon tersebut dibuktikan penandatanganan pernyataan sikap dan pelepasan sembilan butung merpati sebagai simbol perdamaian. Mereka juga mengigatkan kepada tim sukses masing-masing untuk melakukan kampanye damai.

Ketua KPU Sultra, Hidayatullah dalam sambutannya menginginkan para calon tidak melakukan tiga hal selama masa kampanyenya sejak 15 Februari sampai 23 Juni mendatang.

“Pertama tidak ada kampanye dalam bentuk money politic, kampanye isu sara, dan penyebaran isu hoaks, ini yang harus menjadi komitmen kita bersama,” kata Hidayatullah.

Menaggapi itu, pasangan nomor urut 1, Ali Mazi-Lukam Abunawas, mengatakan kesiapan untuk melakukan kampanye damai.

“Kami tidak akan melaksanakan pemilihan dengan cara mengajak , membujuk dengan sesuatu hal untuk memilih pasangan ini, Tapi kami akan adu konsep, visi dan misi untuk kemajuan Sultra, kalau mau maju Sultra solusinya Aman, tidak akan melakukan penyebaran informasi hoax, apalagi sara, tidak ingin mencederai demokrasi yang sudah dibangun oleh para leluhur sebelumnya,” ucap Ali Mazi dihadapan masyarakat Kota Kendari.

Sama dengan pasangan Asrun-Hugua. Meski dirinya mengklaim akan menang besar di pemilihan ini dengan banyaknya dukungan partai besar, tetapi tetap berkomitmen untuk melakukan kampanye damai.

“Kita didukung oleh lima partai besar, ada 26 kursi di DPRD itu artinya kita sudah mengantongi 58 persen suara, untuk itu komitmen kami tidak money politic, menyebar isu sara, dan berita hoaks untuk memastikan kalau akan menang pemilihan ini tidak perlu kekerasan. Kalau orang pakai kekerasan, kita balas dengan kelembutan,” ujar Asrun bersama pasangannya Hugua.

Sementara itu pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar mengatakan tekadnya untuk menegakkan anti hoaks, anti sara, serta tolak dan lawan money politic karena dianggap merusak generasi bangsa.

“Kami pada setiap pengukuhan tim ada tiga yang sering kami sampaikan jangan pernah menjelekkan paslon lain. Kedua, tidak usah janji-janji rakyat, tidak usah membohongi masyarakat karena sudah capek masyakat dibohongi. Untuk apa kita menang besar kalau masyarakat penuh ketakutan, untuk apa kita menang besar kalau tidak ada pembangunan, mudah-mudahan deklarasi ini bisa menjadi momentum lahirnya gubernur baru dan gubernur yang tepat,” demikian pernyataan Rusda-Safei dalam mendeklarasikan kampanye damai.

Deklarasi kampanye damai ini secara serentak dilakukan seluruh Indonesia yang ikut melaksanakan pemilihan kepala daerah pada masing-masing kabupaten/kota maupun provinsi di Indonesia.

(Baca: Deklarasi Kampanye Damai di Konawe, Para Kandidat Saling Berangkulan)

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan