PDIP Terbuka untuk Nonkader, Hugua Terima Jika Tak Dijadikan Cagub

  • Bagikan
Ir. Hugua (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Tenggara sangat identik dengan Hugua di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2018. Namun, anggapan itu ditampik oleh Hugua yang notabene merupakan ketua partai berlambang banteng tersebut di Sultra.

Dikatakannya, menghadapi Pilgub Sultra pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018 mendatang, PDIP tetap membuka diri untuk bakal calon gubernur dari luar partai besutan Megawati Soekarno Putri tersebut.

“Tentu partai pasti memberikan prioritas kepada kadernya, tetapi kalau kadernya tidak mampu kenapa harus dipaksakan. Makanya PDIP membuka diri untuk nonkader dan saya juga harus membuka diri,” terangnya kepada sejumlah awak media di kediamannya, Rabu (31/5/2017) sore.

Hugua mengaku, sebagai kader partai ia harus loyal dan tetap taat terhadap keputusan partai. Untuk itu keputusan PDIP mendukung siapa di Pilgub Sultra nanti akan diterimanya dengan legowo.

“Kalau saya nanti dibilang tidak layak untuk tampil di pilgub, maka saya ikhlas kalau orang lain yang dipilih. Saya legowo kalau partai mendukung calon lain dan saya akan mengikut perintah partai. Sebab ini kan bukan praktek coba-coba tampil di pilgub. Partai tentu punya pertimbangan saat memilih calon,” jelas mantan Bupati Wakatobi ini.

Ia mengungkapkan, dalam proses pengambilan keputusan di PDIP tidak hanya mengacu sebatas hasil survey melainkan banyak aspek lain yang menjadi pertimbangan. Untuk itu ia optimis dan siap jika memang ditunjuk oleh partai.

“Saya sudah siap dengan perintah partai apakah kosong satu, kosong dua, ataupun tidak dipilih oleh partai. Sebab semuanya itu menjadi domain DPP siapa yang akan diputuskan,” katanya.

Terkait ada nama kader PDIP lain yakni Rusman Emba yang ikut berwacana dan sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon di Partai Demokrat, Hugua mempersilahkan. Menurutnya, semua kader di PDIP punya kesempatan yang sama asalkan memenuhi persyaratan.

“Silahkan kalau Rusman juga mau tampil yang penting elektabilitasnya lebih baik apalagi dia adalah seorang kader. Saya tidak akan merasa tersaingi, malah kita harus realistis melihat pilihan masyarakat. Jangankan Rusman, orang lain saja kalau dipilih partai saya pasti akan dukung,” tegasnya.

Sejauh ini Hugua telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon di Partai Demokrat. PDIP sendiri  memiliki lima kursi di DPRD Sulawesi Tenggara. Kondisi itu membutuhkan tambahan minimal empat kursi lagi dari sembilan kursi syarat minimal partai mengusung pasangan calon di Pilgub Sultra 2018.

Laporan: Didul Interisti

  • Bagikan