Pecatur Sultra Rebut Gelar Master Nasional Usai Taklukan Tiga Master Catur

  • Bagikan
Dupalitan utusan dari Sultra (baju biru) saat pertandingan di babak V melawan master nasional Boyke J. Tumimomor, pecatur asal Sulut. (Foto: Istimewa)
Dupalitan utusan dari Sultra (baju biru) saat pertandingan di babak V melawan master nasional Boyke J. Tumimomor, pecatur asal Sulut. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pecatur asal Provisi Sulawesi Tenggara, Dupalitan berhasil merebut gelar master nasional dalam kejuaraan nasional (kejurnas) ke-48 di Maluku, Ambon pada 2019. Dupalitan berhasil mengalahkan dua master nasional dan satu master fide untuk mengumpulkan enam poin.

Sesuai ketentuan yang berlaku, atlet yang mengumpulkan enam poin dalam kejuaraan tersebut berhak menyandang master nasional. Dimana untuk satu kali kemenangan diganjar dengan satu poin, seri diberi poin 0,5 dan kalah tidak mendapat poin.

Kabid Perwasitan dan Pertandingan Percasi Sultra, Muh Ali Yasin FA, menyampaikan perjalanan Dupalitan untuk meraih gelar master nasional sangat ketat. Pasalnya, ia baru mengumpulkan poin pada babak kedua hingga babak enam dengan mengumpulkan lima poin. Satu poin lainnya didapat pada babak akhir pertandingan yang berlangsung dalam delapan babak.

“Pertandingan yang paling berat bagi Dupalitan ada pada babak keempat, lima, dan enam. Di babak empat dan lima ia berhadapan dengan master nasional dan babak enam melawan master fide. Meski sempat drop pada babak tujuh, namun ia kembali meraih kemenangan pada babak delapan dan merebut gelar master nasional,” jelas Ali, Kamis (31/10/2019).

Wasit Catur Internasional tersebut menegaskan, pecatur asalSultra, Dupalitan merupakan master nasional yang kelima. Atlet asal Baubau itu meraih gelarnya setelah Yusuf Arifin (Butur), Samsul Alam Saranani (Kendari), Agus Salim, dan Andi Baladho (Kolaka).

“Prestasi ini patut kita banggakan karena ini makin menunjukan bahwa pecatur Sultra mampu bersaing dan mengharumkan nama daerah di kancanasional,” ucapnya.

Sebenarnya masih banyak pecatur Sultra potensial untuk meraih gelar master nasional, kata dia, utamanya atlet yang dipersiapkan menghadapi pra-PON pada 5-10 November 2019 di Manado. Selain itu, ada beberapa atlet yang dianggap memiliki potensi bagus menurut tim telescouting Percasi Sultra.

“Hal ini sejalan program Percasi Sultra untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia baik atlet, pelatih maupun wasit,” tambahnya.

Laporan: Muh Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan