Peduli Sesama, Polisi Bedah Rumah Nenek Saleha

  • Bagikan
Proses pembedahan rumah Nenek Saleha (90) oleh Jajaran Polres Buton bersama masyarakat Desa Siotapina, Kecamatan Lasalimu Selatan, Buton, Sultra, Minggu (7/1/2018). (Foto: Polres Buton/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Kepedulian Kepolisian Resor (Polres) Buton, Sulawesi Tenggara melakukan bedah rumah salah seorang nenek, Saleha (90) di Desa Siotapina, Kecamatan Lasalimu Selatan, Buton pada Minggu, 7 Januari 2018. Rumah berukuran 4X6 meter yang sebelumnya berukuran 2X3 meter tak layak huni tu ditargetkan tuntas 9 Januari mendatang.

Kapolres Buton, AKBP Andi Herman SIK mengatakan bedah rumah tersebut berawal dari adanya kegiatan hari ibu pada 22 Desember 2017 lalu. Saat itu, dirinya dan Ibu Bhayangkari Polres Buton memerintahkan Bhabinkamtibmas di desa tersebut untuk mendata warga miskin atau janda yang patut disantuni. Maka diketahuilah bahwa nenek Saleha ini dianggap pastas mendapatkan santunan. Terlebih dia (Saleha) hanya tinggal sebatang kara.

“Rumahmya itukan kondisinya seperti kayunya sudah reok-reok semua, maka kita bedah dengan ukuran 4X6 meter semi permanen, terbuat dari batako dan papan,” kata Andi Herman kepada SultraKini.Com, Minggu (7/1/2018).

Berawal dari laporan Bhabinkamtibmas itu, lanjut Andi Herman, pihaknya langsung mengunjungi nenek Saleha dan membawakan bantuan sembako. Saat itu nenek Saleha dalam keadaan sakit (Muntah Darah) Sehingga dia memerintahkan Kapolsek untuk segera membawanya ke rumah sakit umum daerah untuk mendapatkan pelayanan insentif. Setelah kondisinya membaik, Saleha kini sementara tinggal di rumah Kepala Desa Siotapina sambil menunggu rumahnya selesai dibedah.

“Karena melihat kondisi rumah nenek Saleha sebelumnya itu, semuanya digabung, mulai dari dapur, tempat tidur dan lainnya, menurut saya siapapun akan sakit dengan kondisi rumah seperti itu. Sekarang kita bedah itu, sudah adami kamarnya, dapurnya, MCKnya, dan lain-lainnya, sudah tidak gabung lagi seperti dulu, dan kalau seandainya hari Selasa nanti sudah selesai, hari Rabu kita serahkan ke nenek Saleha, isinya pasti kita bantu,” jelasnya.

Dia menambahkan, nenek Saleha merupakan warga transmigrasi dari pulau Kalimantan. Saleha datang ke Desa Siotapina bersama temannya. Setelah beberapa lama, Saleha ditinggalkan sendiri. Dan kini hidup sebatang kara di desa itu.

“Mudah-mudahan dengan kami viralkan kemarin di media sosial, serta bantuan dari teman-teman media, kalo ada keluarganya, sodaranya, anaknya, ataupun cucunya mungkin yang masih hidup, bisa bertemu kembali dengan nenek Saleha,” kata Andi Herman.

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan