Pembangunan Masjid di Desa Walandawe Konut Butuh Donasi 

  • Bagikan
Proses pembangunan Masjid Walandawe sudah akan terhenti (Foto: Aripin Lapotende/SULTRAKINI.COM) 
Proses pembangunan Masjid Walandawe sudah akan terhenti (Foto: Aripin Lapotende/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Warga Desa Walandawe, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sangat antusias untuk memiliki Masjid sendiri. Bermodalkan dana awal hasil swadaya masyarakat sebesar Rp 13 juta tempat ibadah itu sudah mulai berdiri. Hanya saja ditengah proses pembangunannya sudah akan berhenti akibat minimnya anggaran pembangunan.

Meski target awal saat peletakkan batu pertama Oktober 2020 lalu, bakal rampung pembangunannya sebelum memasuki bulan Suci Ramadan. Namun niat untuk melaksanakan solat Tarawih berjamaah dan Solat Idul Fitri di masjid itu harus pupus karena pembangunannya terkendala biaya.

Kepala Desa Walandawe, Ruslan menuturkan, saat ini proses pembangunan masjid di desanya itu baru mencapai 30 persen, sehingga warganya belum bisa menggunakan masjid tersebut untuk beribadah.

“Memang target awal kami, pembangunannya bakal rampung pada bulan Suci Ramadan ini,  tetapi karena kami terkendala dengan biaya, sehingga kami harus menumpang solat Tarawih di masjid desa tetangga. Kami upayakan nanti solat Idul Adha sudah bisa kami gunakan masjid ini,” kata Ruslan, Selasa (20/04/2021).

Selama ini pembangunan Masjid tersebut lanjut Ruslan, hanya mengandalkan uluran tangan dari orang-orang (penderma) diluar yang menyumbang sukarela.

“Untuk mencapai pembangunan 30 persen tersebut selain dana awal kami sebesar Rp 13 juta, ada juga sumbangan dari orang-orang yang memiliki kelebihan. Serta proses pengerjaannya, kita secara swadaya dari warga desa, dibantu oleh warga Desa Wiwirano dan desa Landawe,” ujarnya.

Sebelum ini, warga Desa Walandawe terpaksa harus swadaya bangun Masjid karena tempat ibadah yang selama ini mereka gunakan telah diambil alih oleh pemilik lahan tempat berdirinya masjid tersebut.

Kini, masjid yang sedang dalam proses pembangunan tersebut dibangun diatas lahan yang telah dihibahkan oleh salah satu warga di desa itu, dengan luas lahan 30×24 meter persegi, sementara untuk luas bangunan yaitu 14×14 meter persegi. Rincian anggaran yang di butuhkan berkisar Rp 200 juta hingga 300 juta.

Pembangunan masjid tersebut dimulai dengan peletakkan batu pertama yang dilakukan oleh mantan Camat Oheo Sumiadin, dan Anggota DPRD Konut Sawi Lapalulu,  bersama warga Desa Walandawe yang dibantu oleh warga Desa Wiwirano dan Landawe.

“Kami sangat berharap kepada pemerintah Kabupaten Konawe Utara, khususnya Bupati Konut dan dinas terkait, untuk membantu kami, dalam pembangunan masjid kami. Dengan melihat antusias warga ingin memiliki masjid hanya bermodalkan swadaya pembangunan masjid sudah mencapai 30 persen,” tutur Ruslan.

Dirinya juga sangat berharap kepada relawan yang ingin mendonasikan rejekinya dalam pembangunan masjid tersebut.

Salah satu warga Desa Walandawe Tasrin, memberikan dukungan kepada pemeritah desa dalam pembangunan Masjid Walandawe tersebut.

“Sebagai warga Desa Walandawe kami sangat antusias memiliki masjid sendiri, terlebih lagi saat ini bulan suci Ramadan kami harus solat Tarawih di masjid Desa Wiwirano. Kami juga mendukung kepala desa dalam berupaya mencari donasi untuk pembangunan masjid kami,” ucap pria yang akrab disapa Munding itu. (C)

Laporan: Aripin Lapotende
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan