Pembudidaya Ikan di Konawe Merugi Miliaran Rupiah

  • Bagikan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe, Mudiyanto. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe, Mudiyanto. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Bidang usaha budidaya kolam dan budidaya tambak tidak luput dari terjangan banjir di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe mendata, dampak banjir di bidang usaha ini mencapai miliaran rupiah.

Penghasil komoditas ikan terdampak banjir di Konawe, tersebar di 57 desa dalam 17 kecamatan. Jika dirincikan, kerugian usaha budidaya kolam, yakni 105,26 hektare atau Rp 1.577.000.000, sementara kerugian pembudidaya tambak 1.441 hektare atau Rp 19.532.700.000.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe, Mudiyanto, mengatakan adanya banjir di wilayah setempat cukup mengagetkan pihaknya. Awalnya, Dinas Kelautan dan Perikanan akan panen raya bersama bupati serta wakilnya dalam waktu dekat. Namun terhenti akibat banjir yang merugikan sekitar Rp 21 miliar tambak dan empang warga.

Jumlah kerugian dari dua bidang budidaya tersebut, telah dilaporkan datanya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan guna segera mendapat bantuan.

“Adanya banjir ini cukup mengagetkan karena prediksi kita akan panen raya dalam waktu dekat. Kurang lebih 21 miliar kerugian dari tambak dan empang, belum sarana dan prasarana lain,” ujar Mudiyanto kepada Sultrakini.com, Rabu (19/6/2019).

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Konawe berharap, pembudidaya tambak segera memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan dari banjir, meskipun belum adanya bantuan dari pemerintah.

“Untuk di Kabupaten Konawe, ikan merupakan salah satu komoditas diandalkan. Kita akan segera berkonsolidasi pada penyuluh perikanan di Konawe untuk segera mensosialisasikan program-program selanjutnya,” tambahnya.

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan