Pemda Konawe dan Bulog Kampanyekan Label ‘BerasKita’ Sebagai Produk Premium Asli Konawe

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KONAWE  – Pemerintah Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Unaaha mulai mengkampanyekan pemberian label “BerasKita” sebagai beras premium produk asli Kabupaten Konawe.

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara bersama Kepala Bulog Sub Divre Unaaha Yusran Yunus, Ketua DPRD Ardin, Kadis Perindustrian dan Koperasi Jahiuddin serta Kabag Humas dan Protokoler Setda Konawe Sukri Nur secara resmi mengkampanyekan produk “BerasKita” pada masyarakat sebagai sebagai produk asli Konawe di Kantor Wakil Bupati Konawe, Selasa (25/5/2021).

Gusli Topan Sabara mengatakan, beras premium ini nantinya selain dijual ke masyarakat juga didistribusikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Konawe, serta beberapa perusahaan di wilayah Konawe, seperti perusahaan sawit dan perusahaan pertambangan, yakni PT VDNI dan PT OSS di Kecamatan Morosi.

Untuk mempermudah pendistribusian “BerasKita” ke sektor tertentu, Pemda Konawe sedang menggodok Peraturan Bupati sebagai payung hukumnya. Perbup tersebut sedang proses finalisasi oleh Bagian Hukum Setda Konawe.

“Kita tinggal menunggu perbup ditandatangani Pak Bupati, setelah itu langsung kita launching,” kata Gusli Topan Sabara, Selasa (25/5/2021).

Selain menyasar dalam daerah, beras premium berlabel “BerasKita” ini diharapkan dapat merambah ke pasar domestik, sehingga dengan adanya label produk Konawe, “BerasKita” akan lebih dikenal oleh masyarakat sebagai hasil produk petani Konawe.

Menurut Gusli, salah satu tujuan Pemda Konawe dalam pendistribusian “BerasKita” ke ASN dan perusaahan adalah untuk membantu Perum Bulog dalam penyerapan daya beli gabah ke petani. Dengan terjalinnya kemitraan dengan ASN dan perusahaan, Bulog diharapkan dapat menyerap beras lebih banyak dari penggilingan mitra.

“Kita ingin daya serap Bulog terhadap produksi petani kita meningkat. Tentu dengan meningkatnya daya serap Bulog, diharapkan dapat menjadikan harga gabah di level petani tetap stabil,” ucap Wakil Bupati dua periode itu.

Gusli menegaskan, setelah perbup ditandatangani oleh Bupati Konawe, ASN Konawe wajib membeli beras kualitas premium di Perum Bulog Unaaha sesuai dengan jatah tunjangan beras yang ditentukan untuk masing-masing ASN.

Perbup itu, lanjut Gusli, pihak perusahaan sawit maupun industri di Morosi juga akan segera bermitra dengan Bulog Unaaha dalam pengadaan beras bagi karyawan.

Di kesempatan itu, Wabup Konawe juga menyarankan kepada Kepala Bulog Divre Unaaha untuk bekerja sama dengan Dinas Sosial Konawe dalam penyuplaian beras kepada penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Itu jumlah penerimanya mencapai puluhan ribu. Nah, kalau itu dimaksimalkan bisa juga membatu daya serap beras di Bulog,” ujarnya.

Kepala Bulog Sub Divre Unaaha, Yusran Yunus membagikan beras premium isi 10 kg kepada perwakilan awak media sebagai ajang promosi beras asli Konawe berlabel BerasKita. (Foto: Ist)

Usai pertemuan bersama Wakil Bupati Konawe, Ketua DPRD dan Kadis Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Kepala Bulog Sub Divre Unaaha Yusran Yunus membagikan beras premium isi 10 kilogram kepada 20 orang awak media sebagai ajang promosi beras berlabel “BerasKita”.

Yusran berharap, kerja sama awak media dalam membantu Bulog dan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe untuk mensosialisasikan beras premium “BerasKita” sebagai produk Konawe semakin mempercepat promosi tersebut.

“Kami berharap lewat rekan-rekan media, ‘BerasKita’ lebih dikenal nantinya sebagai beras premium produk Konawe,” kata Yusran usai menyerahkan secara simbolis kepada perwakilan awak media.

Sebelumnya Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa melepas secara simbolis 1.000 ton beras yang akan dikirim ke Kota Bitung, Sulawesi Utara. Seremoni pelepasan beras Konawe itu berlangsung di gudang Dolog Perum Bulog Unaaha.

Setelah melepas 1.000 ton beras Konawe secara simbolis, orang nomor satu di “Bumi Lakidende” itu meninjau ketersediaan beras Konawe di gudang Bulog Unaaha.

Bupati Kery Saiful Konggoasa kala itu menuturkan, hingga saat ini dirinya masih berupaya agar pendistribusian beras dari Bulog bisa lebih ditingkatkan lagi. Menurutnya, jika pendistribusian lancar maka penyerapan beras dari petani oleh Bulog juga ikut meningkat.

“Kalau pendistribusian tinggi, Bulog akan menyerap lagi. Kalau serapan makin tinggi, petani kita akan diuntungkan karena pembelian gabah oleh Bulog itu senilai Rp 4.200 per kilogram. Kalaupun ada pembelian di bawahnya itu permainan tengkulak. Ini yang akan kita putus mata rantainya,” jelasnya.

Bupati dua periode itu menerangkan, dalam waktu dekat dirinya akan mengeluarkan perbup terkait tunjangan beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Konawe yang harus dibeli dari Bulog.

Menurut Kery dengan kebijakan tersebut, Bulog Unaaha dapat meningkatkan daya serap terhadap gabah petani. Ini tentu diharapkan mempertahankan harga pembelian gabah di tingkat petani sesuai ketentuan.

Selain itu, Kery menyatakan dengan perbup tersebut, beras Bulog akan menyasar perusahaan sawit dan mega industri, seperti PT VDNI dan PT OSS.

“Untuk VDNI tadi saya sudah telepon, mereka juga siap menyerap beras Bulog kualitas premium. Dalam waktu dekat juga saya akan ke Jakarta membicarakan ini dengan manajamen VDNI, serta Bulog pusat,” terangnya.

Sementara Kepala Bulog Sub Divre Unaaha, Yusran Yunus saat itu menyebut banyaknya produksi beras di Konawe membuatnya perlu mengusulkan agar pihaknya bisa mengirim beras ke luar provinsi. Misalnya, daerah defisit, seperti Sulut, terkhusus daerah Bitung.

“Pengiriman 1.000 ton beras ke Sulut ini tentu tidak lepas dari dukungan dari Pemda Konawe yang terus menggenjot produksi beras di tingkat petani,” jelasnya.

Yusran juga berterima kasih kepada Bupati Konawe karena membuka keran pendistribusian beras Bulog ke lini lainnya. Misalnya, program tunjangan beras bagi aparatur sipil negara (ASN), pendistribusian ke perusahaan sawit, dan industri smelter di Morosi.

“Kalau pendistribusian beras dari Bulog lancar, penyerapan beras ke petani juga akan lancar. Ini akan sangat menguntungkan petani kita,” terangnya. 

Untuk diketahui, pengiriman beras dari Perum Bulog Unaaha ke sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara selama bahkan terakhir ke Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak seribu ton belum menggunakan label beras produk Konawe sehingga ke depan pengiriman beras ke semua wilayah di Sultra maupun ke luar provinsi sudah memiliki label beras produk Konawe. (Adv)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan