Pemkab Konawe Apresiasi Pembangunan Politeknik Pertambangan, Begini Konsepnya

  • Bagikan
Sekda Konawe, Ferdinand Sapan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Sekretaris Daerah Ferdinand Sapan sangat mengapresiasi rencana pembangunan Politeknik Pertambangan oleh perusahaan pemurnian nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Morosi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Terlebih, rencana pembangunan kampus memasuki tahapan koordinasi dan persiapan pembangunan setelah beberapa bulan terakhir direncanakan.

Ferdinand mengaku, Pemda Konawe mengapresiasi rencana pembangunan Politeknik Pertambangan itu di wilayah setempat. Hanya saja, ia meminta agar aspek pembangunannya tetap mengacu pada regulasi tata ruang dan lingkungan. Pasalnya, ada dua opsi pilihan lokasi bangunan di kawasan industri pertambangan Morosi dan di luar kawasan industri, yakni Pondidaha.

“Pada prinsipnya proses pembangunannya di mana saja tidak masalah, selama itu prinsipnya mengikuti regulasi baik dari sisi tata ruang maupun lingkungan. Kita berharap ini secepatnya bisa dibangun. Namun, dari pihak kementerian masih melakukan kajian tentang aspek pembangunnya,” jelasnya, Rabu (3/2/2021).

Sekda Konawe, Ferdinand Sapan bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi ketika rakor membahas rencana pembangunan Politeknik Pertambangan. (Foto: Dok.Diskominfo Sultra)

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kata dia sehubungan pembangunan politeknik itu. Politeknik nantinya bisa menunjang kebutuhan karyawan yang harus menguasai atau ahli teknologi dan keterampilan di bidang pertambangan. Pemda mendukung keberadaan politeknik tersebut di wilayah Konawe.

Juru bicara PT VDNI, Dyah Fadhilat menyampaikan, rapat koordinasi membahas rencana pembangunan Politeknik Pertambangan dipimpin Gubernur Ali Mazi ini disepakati kampus akan dibangun di dalam kawasan industri di Morosi. Alasannya, politeknik dapat terintegrasi langsung dengan industri.

Lulusan politeknik juga akan diserap di perusahaan tersebut, misalnya tenaga di industri smelter PT VDNI dan pabrik pengelolaan stainless steel oleh PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

“Politeknik ini dikonsep untuk lebih mengedepankan praktik, sehingga dengan lokasinya di dalam kawasan industri akan memudahkan integrasi antara proses belajar mengajar dengan praktiknya,” ucapnya.

Selain lokasi pembangunan, di pertemuan itu Gubernur Ali Mazi ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Andrew dan Tony yang akan menaungi Politeknik bernama Virtue Dragon Institute of Technology. Politeknik ini sendiri merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, dan perguruan tinggi.

PT VDNI sejauh ini menyiapkan rencana pembangunan politeknik secara intens. Mulai dari desain teknis, timeline pengerjaan, dan kerja sama dengan beberapa pihak, seperti Universitas Halu Oleo untuk rekrut tenaga pengajar dan penyusunan materi pembelajaran. Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan Universitas Sembilanbelas November Kolaka.

“Konsep dari politeknik ini seperti technopark. Di dalamnya akan ada berbagai fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar sehingga meskipun ada di dalam kawasan industri, kampusnya akan memiliki kawasan hijau,” ujarnya.

Pihak PT VDNI masih terus melengkapi semua keperluan terkait syarat perizinan, yang semuanya dilakukan secara online. Persyaratan tersebut mulai dari analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), persyaratan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pedoman pendirian perguruan tinggi hingga akta yayasan politeknik.

“Ini adalah contoh yang sangat baik untuk menunjukkan bahwa antara perusahaan sebagai pihak swasta dan pemerintah memiliki sinergi yang baik untuk bersama-sama berusaha mengembangkan sumber daya manusia, khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan