Pemkot Baubau Miliki Alat Tes Swab Mobile PCR Mandiri

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Wahyu (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Wahyu (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Pengadaan alat tes swab mobile Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dipesan oleh pemerintah Kota Baubau dijadwalkan akan tiba di Baubau pada Jumat, 18 Desember 2020. Menyambut penggunaan alat tes itu sejumlah tenaga medis diberikan pelatihan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Wahyu, mengatakan hasil dari kinerja satu unit PCR yang didatangkan itu akan memiliki kapasitas yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan ketika pihaknya harus mengirim sampel ke Kendari atau Kota Makassar menunggu terkumpulnya sampel dan harus menunggu hasil swab Laboratorium selama beberapa hari lagi.

“Paling kadang 3 hari sekali atau semingggu sekali dikumpul satu kali (sampel swab) dari Dinas Kesehatan, dari Siloam, dan dari rumah sakit baru kita krim untuk diperiksa,” kata Wahyu, Rabu (16/12/2020).

Selain itu, menurutnya, pengiriman sampel diluar Kota Baubau juga itu memiliki nilai time yang tinggi karena antri dari seluruh kabupaten/kota mengirim di RS Bahteramas sebagai satu-satunya Laboratorium Provinsi sehingga waktu tunggu untuk mengetahui hasilnya terlalu lama.

“Maka dengan adanya mobile PCR ini Insyah Allah kalau hari ini diperiksa (swab) maka hari itu juga sudah ada hasilnya jadi cepat diisolasi,” ungkapnya.

Pemeriksaan PCR, kata Wahyu dilakukan seperti yang dilakukan di Laboratorium pada umumnya. Namun PCR mobile ini tidak diletakkan statik di satu tempat tetapi didalam mobil.

Lanjut Wahyu, dalam pemanfaatannya alat test swab tersebut akan dibawa keliling setiap kecamatan yang tersebar di Kota Baubau, disetiap lokasi yang telah ditentukan sebelumnya.

“Jadi nanti bergerak misalnya dijadwalkan hari ini di Kecamatan Sorawolio. Kita umumkan dihari sebelumnya kepada Lurah, Camat kemudian parkir dimana tempat yang disepakati kemudian dilakukan tes swabnya, begitupun di kecamatan lain,” terang Wahyu.

Dalam mempersiapkan hal ini, lanjut dia, ketika fasilitas mobile PCR sudah tiba maka diperlukan sumber daya manusia yang menangani ini sudah harus siap.

Dari itu, pihak Dinas Kesehatan telah menyelenggarakan pelatihan dengan menghadirkan dokter ahli patologi klinik yang memang laboratorium itu wilayah keahliannya, kemudian dokter ahli paru, dan pemaparan dari segi kebijakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau sendiri.

Adapun peserta tenaga medis yang disiapkan yaitu berasal dari analis laboratorium puskesmas, analis laboratorium rumah sakit, dan beberapa perawat rumah sakit yang ditunjuk.

Tim tenaga medis yang disiapkan dalam pengoperasian ala PCR sebayak 17 orang berasal dari puskesmas, dan 10 orang dari RSUD yang bertugas secara shif atau bergantian.

Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan pelatihan tersebut agar bagaimana nanti para penanggungjawab yang terlibat dapat mengerti mengenai tata pelaksanaan alat tersebut.

Monianse bersyukur dengan adanya test PCR di Kota Baubau Kota Baubau ini, dan akan mempercepat proses keputusan apakah seseorang terdampak Covid-19 atau tidak, sehingga dapat ditindaklanjuti secara tepat dan cepat.

“Bisa dibayangkan pemeriksaan yang dikirim ke Makassar atau Kendari dibutuhkan sekian hari
Sementara yang bersangkutan akan masih lalu-lalang belum diputuskan tindakannya,” kata Monianse.

“Setelah pelatihan langsung action” tutupnya. (B)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan