Pemkot-BI Sultra Luncurkan Elektronifikasi Transaksi Pemda dan Bentuk TP2DD

  • Bagikan
Penandatanganan pembentukan TP2DD di Kota Kendari. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah Kota Kendari bersinergi dan meluncurkan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP), serta Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Daerah (TP2DD), Selasa (9/2/2021).

Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto, mengatakan ETP diluncurkan sebagai upaya peningkatan transaksi elektronik di Kota Kendari dengan tujuan memberikan pelayanan keuangan secara optimal kepada masyarakat.

Sementara TP2DD merupakan forum koordinasi antar-instansi dan stakeholder terkait untuk mendorong inovasi, percepatan, dan perluasan ETP dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi tata kelola keuangan.

“Jadi dengan mendukung ETP ini kita mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang nantinya juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Keuntungan ETP, yakni masyarakat sebagai pengguna dapat mengurangi risiko kebocoran anggaran. Lebih-lebih saat ini di suasana pandemi Covid-19 transaksi elektronik sangat bermanfaat.

“Masa pandemi ini yang sekarang sedang kita hadapi transaksi elektronik cukup meningkat,” tambahnya.

Berdasarkan data pihaknya, hingga Januari 2021 sebanyak 33.000 orang pelaku usaha khususnya UMKM yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat pembayarannya.

Secara nasional ditargetkan 12 juta pengguna pembayaran elektronik pada 2021. Khusus wilayah Sultra, ditargetkan 69 ribu orang pelaku usaha yang menggunakan QRIS.

“Kegiatan ini juga bagian sosialisasi QRIS. Berdasarkan data tersebut dari 33 ribu pelaku UMKM gunakan QRIS berarti pertumbuhan penggunaan QRIS naik sampai 100 persen,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengaku program sangat relevan dengan visi pemerintah kota, yakni mewujudkan Kota Kendari sebagai kota layak huni berbasis teknologi.

Ia berharap, program tersebut bisa memaksimalkan peran sebagai TP2DD serta mampu menjadi lokomotif dalam rangka peningkatan ETP, sekaligus melakukan sosialisasi terkait QRIS kepada masyarakat luas.

“Melalui ETP bisa meningkatkan PAD kota, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terwujud,” ucapnya.

Sementara itu pembentukan TP2DD dilakukan di Pantai Nambo sebab daerah tersebut dicanangkan akan menjadi wilayah pertama yang akan memberlakukan TP2DD.

Untuk diketahui, kegiatan itu juga dilakukan secara virtual. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan