SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari terus berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun ini. Hingga Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari yang terletak di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, menjadi sasaran inventaris.
Guna menindak lanjuti rencana pengoptimalan pengelolaan pajak itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Mansur, menemui langsung Walikota Kendari Sulkarnain Kadir di rumah jabatannya pada Senin 9 Maret 2020.
Pertemuan itu, sebelumnya sudah diawali oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari, Rahman Napira di Kantor PPS guna menginventaris aset-aset yang berpotensi PAD pada pengelolaan tempat pengelolaan ikan (TPI) higienis PPS Kendari.
Sulkarnain mengatakan untuk peningkatan PAD ini berharap komunikasi dan sinergitas dengan PPS bisa terjalin dengan baik, demi menggali lebih banyak lagi sumber-sumber PAD yang potensial demi terwujudnya pembangunan di Kota Kendari.
“Pemerintah kota sangat mendukung sinergitas dengan PPS ini dalam hal pengelolaan TPI higienis dan insyaallah dalam waktu dekat pemkot akan menyempatkan berkunjung ke PPS untuk melihat langsung aktifitas pengelolaannya,” kata Sulkarnain dalam pertemuan tersebut.
Selaim optimalisasi PAD, peningkatan investasi industri perikanan dan penyerapan tenaga kerja juga menjadi bahan diskusi kedua belah pihak ini, demi sinergitas yang baik.
Kepala PPS Kendari, Mansur, menjelaskan data produksi ikan yang didaratkan di PPS setip harinya jika diakumulasi pada tahun 2019 sekira 24 ribu ton dengan nilai sekira Rp 400 miliar lebih.
“Jika pungutan retribusi lelang dan pasar grosir sebesar 5 persen efektif berlaku, maka PAD yang bisa diperoleh dari PPS Kendari bisa mencapai sekira Rp 20 miliar per tahun,” kata Mansur.
Menurutnya, penerimaan sebesar itu tentunya akan menjadi sumber PAD baru yang sangat potensial bagi pemerintah dan masyarakat Kota Kendari atas kontribusinya yang akan disumbangkan dengan hadirnya PPS Kendari.
“Oleh itu patut menjadi kebanggaan masyarakat Kendari dan Sultra pada umumnya,” tuturnya.
Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng
