Pemudik Padat Merayap di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu, Ombudsman Sultra Minta Antisipasi Calo

  • Bagikan
Pantauan arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pantauan arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kurang dari sepekan arus mudik lebaran di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo, Kabupaten Konawe Selatan padat merayap, khususnya kendaraan roda dua. Di balik itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra menyayangkan ketidakhadiran kepala UPTD Penyeberangan Torobulu di tengah sibuknya arus mudik.

Pantauan Sultrakini.com pada Kamis, 30 Mei 2019, diketahui kepala UPTD Penyeberangan Torobulu yang dijabat pelaksana harian tersebut sudah dua hari tidak berada di lokasi. Terkait alasan ketidakhadirannya juga tidak diketahui sejumlah petugas ASDP di lokasi pelabuhan.

Persoalan ini mencuat setelah Ombudsman Sultra melakukan inspeksi mendadak, Kamis (30/5/2019).

Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra, Mastri Susilo, di hadapan petugas pelabuhan mengaku menyayangkan sikap kepala UPTD tersebut yang semestinya tetap memantau arus mudik di kawasan pelabuhan.

“Dikhawatirkan jangan sampai ada sesuatu yang terjadi di luar dugaan, kita kan bisa langsung diantisipasi,” tegas Mastri.

Bahkan, atas temuan tersebut kepala perwakilan Ombudsman langsung mengkonfirmasi kepala Dinas Perhubungan provinsi melalui sambungan telepon. Hasilnya, dia hanya mendapatkan jawaban alasan libur.

“Katanya mungkin karena libur,” singkat Mastri menirukan hasil percakapannya dengan kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sultra.

Dalam konfirmasinya itu juga, pihak Ombudsman meminta kepala UPTD Penyeberangan Torobulu segera bertugas karena ketidakhadirannya dikeluhkan sejumlah petugas pelabuhan setempat.

Belum ada konfirmasi resmi sehubungan ketidakhadiran kepala UPTD Penyeberangan Torobulu.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra (memakai topi) melakukan sidak di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra (memakai topi) melakukan sidak di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Di satu sisi, Pelabuhan Penyeberangan Torobulu mengoperasikan kapal feri melalui penyediaan dari PT ASDP untuk tujuan Torobulu-Tampo sebanyak dua unit, yakni KMP Rubiah dan KMP Nuku. Keduanya beroperasi pukul 07.00 Wita, 10.00 Wita, 13.00 Wita, dan pukul 16.00 Wita.

Khusus di hari Jumat, keberangkatannya dijadwalkan pukul 08.00 Wita, 13.00 Wita, dan Pukul 16.00 Wita.

Tetapi, dari jadwal tersebut bisa lebih awal diberangkatkan. Tergantung kondisi jumlah penumpang.

Melihat kepadatan penumpang dua hari belakangan, pihak ASDP menambah satu kapal dan beroperasi mulai Sabtu, 31 Mei 2019.

Kepadatan penumpang itu diakui Kepala Bagian Operasional PT ASDP, Arland melalui pengamatan arus mudik dua hari terakhir. Bahkan, arus mudik didominasi kedaraan roda dua yang jumlahnya ratusan unit sekali berangkat. Sedangkan kendaraan roda empat belum mengalami kepadatan.

“Terakhir ini kita berangkatkan motor sekitar 102 unit, pemberangkatan pukul 10.00 Wita,” jelas Arland di hadapan kepala Ombudsman Sultra.

Arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Torobulu memang terpantau padat merayap. Kepadatan didominasi kendaraan roda dua. Diprediksikan antrian sepanjang 500 meter.

Selain pelabuhan penyeberangan, Ombudsman Sultra juga memantau posko arus mudik, kapal angkutan penyeberangan Kendari-Raha, berkunjung ke Kantor Pelindo IV, hingga pusat penjualan tiket PT Pelni.

Salah satu harapan Ombudsman Sultra, pengawasan penjualan tiket lebih ditingkatkan, utamanya antisipasi calo tiket, terlebih adanya penambahan armada kapal, khususnya rute Kendari-Raha.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan