Pencarian Korban KM Yuliner 05 di Buton Selatan Ditutup

  • Bagikan
Hari terakhir proses pencarian korban KM Yuliner 05 di Perairan Buton Selatan, Senin (21/9/2020). (Foto: Basarnas Kendari)

SULTRAKINI.COM: Operasi pencarian korban KM Yuliner 05 ditutup dengan hasil nihil, Senin (21 September 2020).

Proses pencarian korban KM Yuliner 05 ditutup dengan berbagai pertimbangan, seperti hasil pencarian tim SAR gabungan dengan hasil nihil, operasi SAR telah berjalan tujuh hari (sembilan hari terhitung dengan tanggal kejadian) sesuai SOP operais SAR, tidak efektifnya pencarian lantaran tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban, hingga telah berkoordinasi dengan unsur SAR gabungan, pemilik kapal, dan keluarga korban yang belum ditemukan yang juga keluarga pemilik kapal.

Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi, memerangkan memasuki hari ke tujuh pada Senin (21/9/2020) pukul 14.00 Wita, hasil operasi pencarian secara langsung dengan pengerahan potensi dan alut serta pemantauan tim SAR gabungan dengan hasil nihil.

“Operasi SAR terhadap KM Yuliner 05 yang terbakar di Perairan Buton Selatan dinyatakan ditutup pada hari ini dengan hasil jumlah korban enam orang ditemukan selamat, satu orang meninggal, dan empat orang dinyatakan hilang,” jelasnya, Senin (21/9/2020).

Meski demikian, Aris mengaku operasi SAR bisa kembali dibuka apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Selama pencarian tersebut unsur yang terlibat, yakni personel Pos SAR Baubau, Polsek Siompu, Polsek Talaga, Syahbandar Baubau, Pos AL Baubau, Polair Baubau, SROP Baubau, SROP Kendari, SROP Kolaka, masyarakat, dan nelayan.

Hari terakhir proses pencarian korban KM Yuliner 05 di Perairan Buton Selatan, Senin (21/9/2020). (Foto: Basarnas Kendari)

Diberitakan sebelumnya, KM Yuliner 05 dikabarkan terbakar di sekitaran Perairan Talaga, Pulau Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara pada 13 September lalu.

Kapal GT 97 memuat semen ini dikabarkan sedang dalam perjalanan dari Pangkep, Sulawesi Selatan menuju Binongko, Wakatobi (Sultra). Pemilik kapal sempat kontak terakhir pada Sabtu, 12 September waktu subuh. (C)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan