Pendiri Facebook Cemas pada Dampak Ciptaannya Sendiri

  • Bagikan
Pendiri Facebook Cemas pada Dampak Ciptaannya Sendiri

SULTRAKINI.COM: Saat banyak orang gencar menggunakan media sosial, Sean Parker -yang merupakan salah seorang pendiri Facebook- mengaku kaget sendiri pada jejaring sosial yang turut ia ciptakan.

“Hanya Tuhan yang tahu apa dampak media sosial terhadap otak anak-anak kita.”

Pandangan di atas bukan dikemukakan oleh orang yang kurang informasi, namun oleh seseorang yang turut bertanggung jawab membangun Facebook hingga menjadi raksasa media sosial.

Sean Parker menyatakan kekhawatiran serta kritik atas jejaring sosial tersebut dan mengaku tidak tahu yang sedang dia lakukan saat menciptakan jejaring Facebook.

  • Kita tak terlahir untuk membenci orang lain, ‘sindiran’ bos Facebook untuk Presiden Trump
  • Aktivis mahasiswa Thailand dipenjara karena membagi profil raja di Facebook
  • Facebook hadirkan layanan video pesaing Youtube

Saat berbicara kepada Mike Allen dari Axios, Parker mengatakan: “Dasar pikiran untuk membangun aplikasi-aplikasi ini, dan Facebook yang pertama, adalah tentang: ‘Bagaimana kita menghabiskan waktu Anda dan perhatian Anda sebanyak-banyaknya?'”

“Itu artinya kami perlu membuat Anda kecanduan dari waktu ke waktu, yang diakibatkan orang menyatakan suka pada unggahan Anda, atau memberikan tanggapan, apa saja.

“Dan itu akan membuat Anda menambah konten lagi, seterusnya membuat Anda memperoleh lebih banyak lagi like dan komentar.”

‘Konsekuensi yang tidak diniatkan’

Parker pertama kali dikenal berkat layanan berbagi file, Napster yang diciptakannya.

Dalam kisah tentang Facebook, Parker yang membawa perusahaan itu ke Silicon Valley dan menyodorkan gagasan Mark Zuckerberg ke depan para investor besar.

Momen-momen awal pendirian jejaring Facebook dikisahkan lagi dalam film berjudul Social Networkdengan peran Parker dimainkan oleh Justin Timberlake.

“Ketika Facebook mulai berjalan,” kata Parker, “Ada banyak orang datang menemui saya dan mereka mengatakan, ‘Saya tidak ikut media sosial.’

“Dan saya katakan, ‘OK. Kamu tahu, kamu akan ikut media sosial juga nanti.'”

FacebookHak atas fotoREUTERS

Kemudian dia menambahkan: “Saya tidak tahu apakah saya benar-benar memahami konsekuensi dari apa yang saya katakan. Yakni konsekuensi jejaring yang tidak diniatkan dari media sosial ketika berkembang menjadi miliaran orang pengguna. Hal itu benar-benar mengubah hubungan Anda dengan teman-teman atau dengan yang lainnya.

“Mungkin akan berkelindan dengan produktivitas dengan cara yang aneh. Hanya Tuhan yang tahu apa dampak media sosial terhadap otak anak-anak kita.”.”

Mengenai kebiasaannya sendiri, Parker mengatakan bahwa dia tidak lagi menggunakan media sosial karena “terlalu banyak waktu terbuang”.

Namun, dia mengatakan masih memiliki akun di Facebook. “Jika Mark mendengar ini mungkin dia akan menghapus akun saya,” candanya.

Facebook sendiri belum menanggapi hal ini saat dimintai keterangan oleh BBC.

“Saya menggunakan media sosial, saya tak akan membiarkan media sosial yang memanfaatkan saya,” kata Parker menyimpulkan.

Sumber: Bbc.com

  • Bagikan