Pendukung Rumah Kita Ributkan C6 di KPUD Muna

  • Bagikan
Massa pendukung Rumah Kita mempertanyakan form C6 bagi pemilih yang berstatus 'belum ditemukan' di KPUD Muna. (Foto: Anuardin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Ratusan pendukung Paslon Bupati Muna nomor urut 1 Rusman Emba-Malik Ditu (Rumah Kita), mendatangi sekretariat KPUD Muna Sabtu (18/6/2016) sore. Mereka mempertanyakan kebijakan KPUD terkait wajib pilih yang diberi kode \’belum ditemukan\’. Sebab menurut pendukung Rumah Kita, wajib pilih yang memiliki bukti identitas diri berhak memilih dan mendapatkan form C6 (panggilan memilih).Saat validasi dan pengesahan data pemilih di dua TPS yang akan menyelenggarakan PSU Jilid II Pilkada Muna, beberapa waktu lalu, KPUD memberi catatan pada ratusan wajib pilih yang belum tervalidasi. Mereka memiliki peluang memilih sepanjang yang bersangkutan dapat menunjukkan identitas kependudukannya sampai pada hari H PSU, Minggu (19/6/2016).Namun para wajib pilih yang \’belum ditemukan\’ itu tidak mendapatkan surat panggilan memilih (form C6). Akibatnya, beberapa diantaranya mendatangi KPUD sambil membawa identitas kependudukannya untuk mendapatkan C6. Menurut tim Rumah Kita, para pemilih itu tidak diberi kejelasan oleh KPUD Muna.\”Kami menilai KPU tidak netral, kami minta kejelasan KPU tentang wajib pilih yang sudah bawa identitas tapi kenapa tidak di berikan C-6, kami minta supaya KPU akomodir wajib pilih yang sudah bawa identitas, jangan digantung,\” teriak salah seorang Tim Rumah Kita, Rahim Rahman. Rahim mengancam, bila KPUD tidak mengakomodir wajib pilih yang telah menyetor identitas kependudukan, maka pelaksanaan PSU besok akan diboikot oleh Rumah Kita.\”Ada oknum KPUD Muna yang sengaja mengulur-mengulur waktu. Kalau mereka tidak berikan C-6, kami akan boikot PSU di Wamponiki,\” ancam Rahim.Di sela aksi massa pendukung Rumah Kita, pendukung Paslon Bupati nomor urut 3 dr. Baharudin-La Pili (Dokter Pilihanku) datang memberi dukungan pada KPUD. Mereka meminta kepada KPUD untuk tidak mudah diintervensi dan menjalankan mekanisme sesuai aturan.\”Kami minta KPU jangan mudah diintervensi, jalankanlah aturan sesuai yang telah disepakati,\” ujar salah satu tim Dokter Pilihanku, Abdul Muis.Mendengar orasi tim Dokter Pilihanku itu, tim Rumah Kita berang. Suasana di KPUD pun memanas, dua kubu nyaris bentrok. Namun situasi tersebut tidak berlangsung lama karena pihak kepolisian bertindak cepat menenangkan kedua massa pendukung. Ketua KPUD Muna, Amin Rambega, yang keluar menemui masa menjelaskan, wajib pilih yang diberi kode \’belum ditemukan\’ masih bisa memilih asal bisa memperlihatkan identitas kependudukannya. \”Berikan kami kesempatan, karena kami lagi bekerja untuk memeriksa KTP yang sudah masuk ke kami, kalau sesuai identitas maka kami akan berikan C-6 dan mereka yang belum dapat C-6 bisa bawa indentitasnya berupa KTP atau identitas kependudukan. Batasnya kan sampai besok jam 12,\” jelasnya.Usai berdialog dengan massa sekitar beberapa menit, ketua KPUD lantas kembali masuk ke ruangannya.Setelah beberapa identitas kependudukan wajib pilih dinyatakan selesai diverifikasi oleh KPU, mereka dipersilahkan mengambil Form C-6 di kantor kelurahan masing-masing.Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan