Penerapan K-13, Guru Dituntut Kreatif dan Inovatif

  • Bagikan
Kakanwil Kemenag Sultra H. Mohamad Ali Irfan didampingi Kepala MAN 1 Kolaka Ansani serta Kasi Penais, Zakat dan Wakaf Kantor   Kemenag Kolaka H. Syaifuddin Mustaming pada Pelatihan Pengembangan Profes

SULTRAKINI.COM: KOLAKA — Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Mohamad Ali Irfan menegaskan agar guru lebih kreatif dan inovatif serta mencari ilmu tambahan guna menunjang penerapan Kurikulum 2013 (K-13).

Ali Irfan menyampaikan hal itu pada Pelatihan Pengembangan Profesi Guru tentang Kurikulum 2013 yang dihelat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kolaka, Minggu (25/9). 

Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Agama Islam (Penais), Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Kolaka H. Syaifuddin Mustaming, Kepala MAN 1 Kolaka Ansani serta segenap tenaga pendidik MAN 1 Kolaka.

“Metodologi pendidikan bukan sekedar mengajar tapi mendidik,” tegas Mantan Auditor Investigatif Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI ini.

Menurut Ali Irfan, selama ini ruh dalam dunia pendidikan ada pergeseran metodologi pendidikan. Karena itu lanjut dia, metodologi yang lebih tepat tidak hanya memaksakan guru mengajarkan K-13, tapi memaksakan untuk memberi contoh-contoh yang baik untuk siswanya, sehingga terbentuk karakter anak didik yang baik.

“K-13 tidak terlalu jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, tapi yang diinginkan bagaimana guru tidak kaku dengan K-13, harus ada upaya lebih kreatif mencari materi-materi penunjang K-13 untuk lebih meningkatkan kecerdasan anak didik dalam konteks di luar K-13,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala MAN 1 Kolaka Ansani mengungkapkan pelatihan pengembangan profesi guru MAN tentang K-13 itu berlangsung selama tiga hari dan diikuti semua guru MAN 1 Kolaka yang berjumlah 40 orang.

“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan profesionalisme guru MAN 1 Kolaka, khususnya dalam pelaksanaan K-13,” ujar Ansani. 

  • Bagikan