Penerima PKH di Kendari Terus Meningkat

  • Bagikan
Ilustrasi kartu PKH. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).
Ilustrasi kartu PKH. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Kendari Sulawesi Tenggara terus mengalami peningkatan sejak mulai diterbitkan pada 2012 silam.

Awalnya, di Kota Kendari jumlah penerima PKH pada2012 sebanyak 1.507 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar hanya di empat kecamatan yakni Abeli, Puuwatu, Wua-Wua dan Poasia dengan jumlah pendamping enam orang dan dua tenaga operator. Tapi pada 2019, penerima PKH sudah mencapai 7.393 KPM yang tersebar di seluruh kecamatan se-Kota Kendari.

Koordinator PKH Kota Kendari, Jasman, mengatakan perkembangan pesat itu terjadi peningkatan pada 2014 dari seribuan peserta menjadi lima ribuan dan pada 2015 baru seluruh kecamatan di Kota Kendari sudah mendapatkan dan merasakan manfaat program tersebut hingga sampai saat ini.

“Kalau untuk saat ini di setiap kecamatan itu sudah terisi atau sudah ada penerima manfaat dari PKH ini melalui kartu sakti,” ungkap Jasman ditemui di ruang kerjanya (Kantor Dinas Sosial Kota Kendari), Senin (1/4/2019).

Koordinator PKH Kota Kendari , Jasman. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).
Koordinator PKH Kota Kendari , Jasman. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM).

Katanya, pada 2018, anggaran yang diturunkan dari pusat untuk pembiayaan PKH yang disalurkan kepada penerima sekitar 15 miliyar lebih dengan penyaluran per triwulan dalam setahun.

“Jika dikalkulasikan dari tahun 2012 sampai sekarang ini sudah ratusan miliar barangkali anggaran yang sudah diturunkan, tinggal dihitung saja satu tahap penyaluran satu kali penyaluran itu mencapai Rp 10 miliar lebih,” ucapnya.

Meskipun diakuinya, jumlah peserta penerima manfaat itu kadang mengalami penurunan dan peningkatan setiap tahunnya. Tapi padan 2018 lalu sampai saat ini, trendnya tidak ada pengurangan maupun penambahan.

Untuk Kota Kendari, katanya, kecamatan yang paling banyak mendapatkan PKH ada di Kecamatan Abeli mencapai 1.415 KPM, disusul Kecamatan Kendari dan Kecamatan Puuwatu yakni 995 dan 951 KPM. Sisanya Kecamatan lain berkisar antara 8 ratus sampai 3 ratus KPM.

“Tahun ini alhamdulilah sudah direalisasikan lagi tahap pertama,” katanya lagi.

Lanjutnya, tidak hanya pada jumlah KPM yang mengalami penambahan. Tapi juga jumlah pendamping yang diprogramkan oleh pemerintah pusat, yang tadinya hanya 6 orang saat ini menjadi 29 orang pendamping.

Di masyarakat, program PKH itu dinilai sangat besar manfaatnya. Namun pengelolaannya diharapkan bisa lebih transparan dan terbuka tidak mengalami kendala penyalurannya. Mulai dari waktu penyaluran yang tidak tepat waktu sampai pada jumlah besaran yang diterima.

“Manfaatnya kita rasakan memang, karena tiap tiga bulan kita dapatkan itu kaya beras, telur, sama bantuan anak sekolah juga itu ada, cuman kadang yang kita sesalkan itu tidak menentu waktunya, kadang cepat juga kadang lambat,” ungkap salah satu penerima PKH di wilayah Kecamatan Kendari Barat yang enggan menyebutkan namanya. (Adv)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan