Penggantian Ketua Gerindra Sultra Sudah Lama Direncanakan DPP

  • Bagikan
Logo Partai Gerindra

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Penggantian Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Tenggara dari Anton Timbang ke Imran, rupanya sudah lama direncanakan oleh Dewan Pengurus Pusat. Bahkan pengusulan nama dilakukan sejak setahun yang lalu.Salah satu Ketua Bidang di DPP Gerindra yang kini duduk di kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sultra, Haerul Saleh, kepada SULTRAKINI.COM menjelaskan, penggantian struktur kepengurusan Partai Gerindra Sultra sudah melalui pertimbangan panjang. Dia membantah bahwa pergantian ini sifatnya mendadak. Sebab dia sendiri yang merekomendasikan nama-namanya saat itu.”Mendadak infonya bro, prosesnya ga mendadak,” katanya. “Itu uda lama digodok di DPP,” jelas Haerul Saleh via aplikasi Telegram, Minggu (31/7/2016) malam.Figur yang mendapat rekomendasinya untuk dipertimbangkan menjadi Ketua DPD Gerindra Sultra, kata pria yang akrab dengan panggilan Aco ini, awalnya ada 5 orang.Pertama, Anton Timbang, yang dinilainya berhasil dalam mengkonsolidasikan partai sehingga bisa melahirkan anggota-anggota DPRD kabupaten, provinsi dan pusat.Kedua, Ishak Ismail yang merupakan kader murni Gerindra yang potensial. Ketiga, Rusda Mahmud, bupati yang dianggapnya memiliki dedikasi tinggi dan terbukti berhasil membangun daerahnya.”Namun beliau dengan penuh hormat menolak, dikarenakan saat ini beliau masih terdaftar sebagai dewan pertimbangan Partai Demokrat, dan sekaligus ingin fokus menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai bupati yang tersisa setahun lagi,” tutur Haerul Saleh.Orang keempat yang direkomendasikan adalah Imran, bupati yang berpengalaman di pemerintahan dan politik. Nama terakhir, Aminah Razak Porosi, kader Gerindra senior yang dinilai memiliki loyalitas tinggi.Saat itu, Haerul juga sempat ingin mengusulkan nama Ahmad Safei, namun Bupati Kolaka itu belum berkenaan dikarenakan baru saja terpilih.”Namun setelah digodok oleh DPP yang turun beberapa kali, termasuk saya sendiri selaku Ketua DPP juga ditugaskan untuk memantau kondisi DPD, akhirnya berkesimpulan Pak Imran lah yang paling layak dari nama-nama yang tersisa,” jelas Haerul Saleh.Mengenai alasan harus digantinya Anton Timbang, menurut dia adalah kebijakan Dewan Pembina. Anton kini ditarik ke DPP untuk mendapat penugasan baru. Sayangnya Aco tidak menyebutkan jabatan baru Anton Timbang di DPP.”Anton ga ada salah bro, ini cuma penyegaran. Biasa di sebuah lembaga,” tandasnya.

  • Bagikan