Pengolah Minyak Atsiri di Konawe Dilatih dan Diberi Bantuan Peralatan

  • Bagikan
Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Ratna Ukarianingrum saat menyerahkan secara simbolis bantuan pemurnian minyak atsiri Kepala Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian dan Perdagangan Konawe, Ansharullah. (Foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)
Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Ratna Ukarianingrum saat menyerahkan secara simbolis bantuan pemurnian minyak atsiri Kepala Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian dan Perdagangan Konawe, Ansharullah. (Foto: Mas Jaya / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kementerian Perindustrian RI melalui, Direktorat IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan menggelar bimbingan teknis good manufacturing practice minyak atsiri kepada kelompok pelaku industri di Konawe, Jumat (30/1/2018).

Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Ratna Ukarianingrum turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia disambut langsung oleh Kepala Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian dan Perdagangan Konawe, Ansharullah.

Ansharullah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan yang pertama di Konawe. Namun, saat pelatihan serupa dilakukan di Konawe selatan, pihaknya juga ikut melibatkan petani dan pengolah minyak atsiri di Konawe.

Ia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan langsung oleh pihak kementerian itu melibatkan 20 warga. Mereka adalah perwakilan dari masing-masing kelompok industri minyak atsiri.

“Saya berharap, dari 20 orang ini masing-masing bisa menularkan ilmu yang ia dapat selama pelatihan lima hari ini kepada 10 orang lainnya. Sehingga, kita akan dapatkan 200 orang yang ahli dalam mengolah minyak atsiri,” harapnya.

Sementara itu, Ratna mengungkapkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelaku industri. Yang mana keluarannya nanti dapat menghasilkan produks minyak atsiri yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Sejauh ini menurut Erna, pelaku industri lebih banyak menyuling minyak atsirinya dengan cara tradisional. Sehingga, tidak mengapatkan hasil minyak atsiri yang betul-betul murni.

“Di kesempatan ini kami juga berikan alat pemurnian minyak atsiri untuk dipakai kelompok industri. Alat ini dapat meningkatkan nilai jual dari minyak atsiri yang telah dimurnikan,” terangnya.

Untuk diketahui, harga minyak atsiri seperti Nilam di Konawe saat ini berkisar di angka Rp495 ribu. Itu adalah nilai jual yang belum dimurnikan. Setelah dilakukan pemurnian, nilai jualnya dapat meningkat tajam diangka Rp800-an ribu.

Laporan: Mas Jaya
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan