Penumpang Dipaksa Turun, Syahbandar, KP3 Wanci dan Pemilik Kapal Kompak Tak Tahu

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: WAKAKTOBI – Kasus penurunan paksa penumpang kapal oleh ABK karna alasan Politik, kerap terjadi di pelabuhan Wanci, Kabupaten Wakatobi. Hal ini terus terulang, disinyalir karena Sahbandar dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), terkesan tutup mata.Dikonfirmasi mengenai hal ini, pada instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas keamanan serta ketertiban di pelabuhan tersebut, malah keduanya saling tuding dan lempar tanggung jawab.Kepala Sahbandar Pelabuhan Wanci, La Ode Sungkuarso melalui stafnya saat ditemui SULTRAKINI.com di kantornya, malah mengakui tidak pernah menemukan adanya kasus tersebut. “Kami tidak pernah temukan hanya mendengar dari orang terkait kasus itu. Olehnya itu pihaknya hanya menghimbau kepada Nahkoda dan ABK untuk tidak melakukan hal itu, ” ucap, Senin (04/01/2016).Menurutnya, KP3 lebih berwenang mengawasi dan menangani soal adanya intimidasi serta penurunan paksa penumpang tersebut. Karena KP3 lebih pada mengatasi persoalan pengamanan pelabuhan. Sedangkan Syahbandar, hanya mengawasi ketertiban pelayaran bagi para penumpang.Sementara itu, Kepala KP3 Pelabuhan Kabupaten Wakatobi, IPDA, Idris saat dihubungi via telepon juga menjelaskan hal yang sama, bahwa dirinya belum mengetahui adanya insiden penurunan penumpang di pelabuhan Wanci.Menurutnya, kalaupun hal itu terjadi, tanggung jawab penyelesaiannya itu bukan wewenangnya KP3, melainkan ada di pihak Syahbandar karena KP3 hanya mengawasi keamanan pelabuhan.“Penurunan Penumpang itu masalah keamanan pelabuhan tetapi bukan wewenang kami. Yang lebih berwewenang adalah pihak Sahbandar,” kata Idris Tak hanya kedua instansi yang enggan turun tangan untuk bertangggung jawab menyelesaikan kasus tersebut. Saat dikonfirmasi, pada pemilik usaha jasa pelayaran, yang diduga menurunkan penumpang dari kapalnya itu, mereka juga mengaku tidak mengetahui hal tersebut.”Saat mendengar ada kejadian tersebut saya dan beberapa anggota Sahbandar dan KP3 melakukan pengecekan kepada nahkoda dan ABK kapal, mereka kaget karena tidak tau telah terjadi kejadian tersebut.” ungkap salah seorang penangungjawab tiket kapal KM Aksar O1, saat ditemui di kantor Sahbandar pelabuhan Wanci.Dia juga menegaskan, atas adanya kejadian tersebut, jangan menganggap bahwa penurunan penumpan dari kapal itu merupakan keinginan dari ABK maupun Nahkoda kapal, tapi dilakukan oleh oknum yang tidak diketahui. “Kalau penumpang sudah membeli tiket kami tetap akan melayaninya seperti penumpan yang lain.” jelasnya.Menurutnya, bebrapa waktu lalu pemilik kapal H, Arhawi telah menegaskan pada semua ABK kapal,  jangan pernah ada penurunan penumpan dari kapal. Bila hal tersebut dilakukan oleh ABK, maka akan langsung dipecat.”Jadi jangan pernah menganggap ini merupakan keinginan dari pak H. Arhawi selaku pemilik kapal. Olehnya itu, kami meminta pihak berwajib segera mencari tau siapa yang melakukan penurunan dari kapal biar, perlu tangkap saja karena sudah memperkeruh suasana” imbuhnya.Aksi penurunan paksa penumpang, yang terbaru dialami Wa Isiani sekeluarga, saat hendak berangkat ke Baubau menggunakan kapal Aksar 01. Namun saat sudah diatas kapal, Ia diturunkan oleh oknum bernama La Mihi yang diduga Tim kampanye paslon H, Aruhawi Ruda dan Imiati Daud.Dalam kejadian tersebut menurut Wa Isiani, ABK kapal turut memaksa dirinya untuk turun dari kapal, dengan menurunkan beberapa barang bawaanya dari atas kapal.Kontributor: Amran Mustar Ode
 

  • Bagikan