Penyebab Beras Mahal versi Bulog

  • Bagikan
Kepala Bulog Drive Sultra, Ramli Hasan (Foto: Taufik Qurahman/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Memasuki Februari 2016, harga beras sebagai kebutuhan konsumsi pokok masyarakat Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan tajam. Karena kenaikan ini, Badan Urusan Logistik (BULOG) Sultra harus menggelar operasi pasar hingga ke daerah.

Mengenai hal ini, Kepala Bulog Drive Sultra, Ramli Hasan kepada SULTRAKINI.COM menjelaskan, salah satu faktor penyebab naiknya harga beras adalah terjadinya Puso akibat Elnino.

“Seperti kita ketahui, mulai Agustus hingga Desember 2015, terjadi Elnino yang menyebabkan kemarau panjang sehingga berdampak terjadinya gagal panen di sejumlah daerah, termasuk daerah sentra produksi beras,” jelasnya.

Akibat gagal panen ini, stok beras di masyarakat berkurang hingga mempengaruhi permintaan beras di pasaran. Sesuai hukum pasar, jika permintaan meningkat maka harga naik.

Selain itu, kata Ramli, hal ini juga dipengaruhi oleh tidak adanya lagi stok beras miskin atau raskin sejak Desember 2015 hingga Januari 2016.

Dijelaskan Ramli, sebenarnya menurut catatan BPS, pada 2015 produksi padi di Sultra mengalami kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Namun, rupanya produksi padi tersebut banyak dibawa keluar daerah.

“Hal lain yang mempengaruhi yakni adanya distribusi beras Sultra keluar daerah, karna pada masa penen hasil produksinya dibeli oleh pengusaha asal luar Sultra untuk dikirim ke Makassar, Surabaya dan daerah lain,” ungkapnya.

Sehingga kata Ramli, meskipun hasil panen meningkat namun hasil produksi pertaniannya tidak kembali ke Sultra. Akibatnya terjadi kelangkaan di pasaran.

Stok Beras Bulog 7.275 Ton

Untuk menjaga ketersediaan beras bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, Bulog Divre Sultra berencana menambah jumlah stok beras untuk digudangkan. Ramli Hasan mengungkapkan, stok beras di gudang Bulog untuk saat ini mencapai 7.275 ton.

“Untuk jumlah yang ada di gudang Bulog saat ini, dapat mencukupi kebutuhakn hingga tiga bulan mendatang, atau hingga April 2016,” jelasnya.

Olehnya itu, kata Ramli Hasan, untuk menjaga pasokan beras pihaknya tengah melakukan pengiriman stok beras tambahan dari dari Surabaya.

“Saat ini sudah dalam pengapalan, untuk penambahan stok beras di gudang Bulog Sultra sebanyak 3000 ton,” jelasnya.

Selain itu, untuk menambah stok beras di gudang Bulog. Pihaknya juga akan melakukan penyerapan beras dari petani lokal yang ada di Sultra.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan