Penyebab Kencing Tidak Tuntas

Admin - Tak Berkategori
  • Bagikan
Penyebab Kencing Tidak Tuntas

SULTRAKINI.COM: Kencing tidak tuntas pada umumnya dideskripsikan sebagai keinginan untuk kencing lagi tidak lama setelah Anda berkemih, atau merasa masih ada urine yang belum keluar sepenuhnya. Jika Anda merasa mengalami kencing tidak tuntas, maka sebelumnya ada beberapa hal dan tanda yang perlu diperhatikan.

Kencing tidak tuntas adalah keluhan saat proses pengosongan kandung kemih yang tidak selesai atau tidak tuntas ketika berkemih. Anda dapat merasa kencing terhenti tiba-tiba atau sulit untuk berkemih akibat kelainan pada kandung kemih atau saluran kemih. Kencing tidak tuntas juga merupakan salah satu gejala yang membuat seseorang sering buang air kecil.

Sering buang air kecil bisa dikategorikan gangguan jika seseorang berkemih lebih dari empat hingga delapan kali dalam sehari, atau terbangun untuk kencing lebih dari satu kali dalam semalam.

Sekumpulan gejala ketika berkemih ini disebut lower urinary tract syndrome (LUTS).

Beberapa Kondisi yang Menyebabkan Kencing Tidak Tuntas

Kencing tidak tuntas bisa berarti banyak hal dan dapat dialami baik oleh laki-laki maupun perempuan.

Hal lain seperti rasa sakit saat berkemih juga bisa muncul menyertai kencing tidak tuntas dan bisa merupakan gejala dari adanya infeksi pada saluran kemih. Berikut adalah beberapa penyebab kencing tidak tuntas lainnya.

  • Obat-obatan tertentu

Obat yang digunakan untuk mengobati hidung tersumbat, pilek, alergi, keram perut, inkontinensia urine, dan kejang otot dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil Anda. Obat bius dan antidepresan juga dapat memengaruhi proses berkemih.

  • Pembesaran kelenjar prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH)

Kondisi ini umumnya dialami oleh pria ketika mereka bertambah tua. Kencing tidak tuntas bahkan susah kencing yang dialami oleh penderita BPH disebabkan oleh pembesaran pada bagian tengah kelenjar prostat yang menekan saluran kemih.

  • Infeksi

Kencing tidak tuntas juga bisa mengindikasikan adanya peradangan pada kelenjar prostat akibat infeksi. Infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual, seperti gonore, adalah contoh infeksi lain yang berujung pada munculnya berbagai gangguan ketika buang air kecil.

  • Masalah psikologis

Paruresis adalah sebuah sindrom yang tergolong jarang ditemui yang berkaitan dengan psikologis penderitanya. Seseorang yang memiliki sindrom ini akan merasa malu untuk buang air kecil jika terdapat banyak orang di sekitarnya, misalnya di toilet umum.

  • Kerusakan saraf

Kondisi ini bisa disebabkan oleh stroke, penyakit diabetes, infeksi hingga cedera saraf tulang belakang yang juga bisa memengaruhi dan mengganggu proses berkemih Anda.

  • Gangguan Kandung Kemih. 

Permasalahan pada kandung kemih, seperti kelemahan otot kandung kemih hingga tumor atau kanker yang letaknya menghalangi saluran kemih dapat menyebabkan keluhan kencing tidak tuntas dan gangguan pengosongan kandung kemih.

Anda bisa menjelaskan pada dokter mengenai berbagai tanda dan gejala yang Anda rasakan, juga mengenai riwayat kesehatan Anda. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik juga penunjang untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan menentukan langkah pengobatan yang harus ditempuh.

Kencing tidak tuntas sebaiknya segera diperiksa oleh dokter jika Anda mengalami gejala lain, seperti demam, muntah, nyeri punggung bagian bawah, gemetaran, atau jika Anda tidak bisa kencing sama sekali. Sementara itu, usahakan untuk segera kencing begitu Anda merasa ingin berkemih. Jangan menahan kencing dan jangan segan untuk mengambil waktu lebih lama untuk buang air kecil jika Anda membutuhkannya.

Sumber: Alodokter.com

  • Bagikan