Perangi Paham Radikalisme, Tiga Pilar Kamtibmas di Konsel Tanda Tangani MOU

  • Bagikan
Upacara tiga Pilar pencegahan paham radikal di halaman apel Polres Konsel, Senin (28/5/2018), (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)
Upacara tiga Pilar pencegahan paham radikal di halaman apel Polres Konsel, Senin (28/5/2018), (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KONSEL – Tiga unsur pilar keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel), dan TNI, bersekapat untuk mencegah masuknya gerakan paham radikalisme.

Kesepakatan tersebut diikrarkan melalui penandatanganan MOU yang berlangsung di halaman apel Polres Konsel, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (28/5/2018).

Kapolres Konsel, AKBP Hamka Mappaita mengatakan tiga komponen pilar tersebut diharapkan mampu mendeteksi adanya gerakan-gerakan paham radikal yang mencoba masuk di Kabupaten Konsel.

“Kepala desa lebih tau keseharian warganya, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa selalu ada ditengah masyarakat. Jadi, diharapkan tidak ada gerakan paham radikal yang tumbuh didaerah tersebut. Hal ini kita sampaikan sebagai salah satu bentuk upaya untuk memerangi paham radikal dan teroris,” ujar Hamka kepada SultraKini.com saat ditemui di Polres Konsel, Senin (28/5/2018).

Tidak hanya itu, lanjut Hamka, pihaknya juga menggandeng sejumlah Pondok Pesantren yang ada di Konsel dalam langkah pencegahan gerakan tersebut.

“Kita juga sudah mensosialisasikan terkait bahaya paham radikal terhadap santri melalui pimpinannya. Alhasil seluruh pesantren yang ada di Konsel berkomitmen menolak keras terhadap aksi terorisme dan paham radikal. Karena hal tersebut bukan bagian dari ajaran Agama Islam,” kata Hamka.

Sementara itu, Bupati Konsel, Zurunudin Dangga mendukung pihak keamanan untuk menindak secara tegas terhadap gerakan paham radikalisme. Hal ini dirasa sangat penting agar tidak terjadi perpecahan antar Agama dan Suku bangsa yang ada di Konsel.

“Menurut kami pembangunan daerah sangat didukung oleh terciptanya keamanan. Karena kalau daerah sudah tidak aman pastinya ini akan menghambat seluruh proses pembangunan yang ada di Konsel. Saya menegaskan melalui kepala desa, gerakan radikalisme tidak boleh dibiarkan. Saya perintahkan agar pos kamling yang ada disetiap desa untuk diaktifkan kembali,” jelasnya.

 

Laporan : Wayan Sukanta

  • Bagikan