Percontohan Nasional, Warehouse PKBM Mendidoha Konsel Diresmikan

  • Bagikan
Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP Kementan RI, Indah Megahwati, meresmikan Warehouse Pertanian di Desa Ambakumina Konawe Selatan, didampingi Bupati Konsel Surunuddin dan Ketua Perteta Sultra Laode Masihu Kamaluddin, Minggu (24 November 2019). Foto: Dita for SultraKini.com
Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP Kementan RI, Indah Megahwati, meresmikan Warehouse Pertanian di Desa Ambakumina Konawe Selatan, didampingi Bupati Konsel Surunuddin dan Ketua Perteta Sultra Laode Masihu Kamaluddin (kanan), Minggu (24 November 2019). Foto: Dita for SultraKini.com

SULTRAKINI.COM: Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (Ditjen PSP) Kementan RI, Indah Megahwati, meresmikan warehouse (gudang) Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi Gabungan Kelompok Tani Mendidoha di Desa Ambakumina Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, Minggu (24 November 2019).

Hadir dalam acara ini Bupati Konsel Surunuddin dan Wakil Bupati Arsalim dan Ketua Umum Perhimpunan Teknik Pertanian (Perteta) Sultra Laode Masihu Kamaluddin, serta ratusan petani setempat.

Gapoktan Mendidoha adalah satu-satunya pelaksana percontohan PKBM di wilayah Indonesia Timur pada tahun anggaran 2019. Dana Hibah diberikan untuk membangun kantor dan gudang alsintan serta beberapa fasilitas sarana produksi di dalamnya.

Bangunan utama yang dibangun atas bantuan itu berukuran 25 m x 16 m di atas lahan 4,2 Ha yang disediakan oleh Pemda Konawe Selatan dengan izin penggunaan selama 30 tahun dan diperbaharui setiap 10 tahun.

“Pembangunan yang dilaksanakan sejak Maret 2019 hingga September 2019 kami lakukan dengan pengawasan dan pendampingan intensif oleh Perteta Sultra dan Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Konawe Selatan,” jelas Ketua Gapoktan Mendidoha, Syamsuddin.

Kegiatan tersebut berawal dari kerjasama Direktorat Jenderal PSP Kementan RI dan Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) yang kemudian dirumuskan sebuah konsep optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang sejak tahun 2015 telah disalurkan sebanyak sekitar 600.000 unit oleh Kementan RI.

Pemberian Alsintan diharapkan dapat membantu petani dan juga dikelola secara bisnis oleh kelompok tani atau kelembagan tani lainnya sebagai penerima bantuan Alsintan.

Namun kenyataannya ditemukan banyak Alsintan yang tidak optimal penggunaannya, sehingga tahun 2018, Tim Ditjen PSP Kementan RI bersama Perteta merumuskan konsep Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM).

Tahun 2019 pelaksanaan PKBM ditetapkan di lima lokasi percontohan yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), Kabupaten Barito Kuala (Kalimantan Selatan), Kabupaten Sukoharjo (Jawa Tengah), Kabupaten Tuban (Jawa Timur), dan Kabupaten Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara).

Bupati Konawe Selatan Surunuddin, menyatakan ditunjuknya Konawe Selatan sebagai pelaksana kegiatan ini tidak lepas dari tindak lanjut dari kunjungan bersama Pemda Konsel bersama Ketua Perteta Sultra, Prof Laode Masihu Kamaluddin ke negeri ginseng Korea Selatan tahun 2018.

Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat diterapkan di lokasi lain di Kecamatan Laeya sehingga dapat meningkatkan kemajuan desa, sejalan dengan visi Desa Maju Konsel Hebat.

Lahan yang sebenarnya diharapkan pihak Kementan untuk sediakan adalah 2 Ha namun, pemda konsel berinisiatif menyediakan 4 Ha karena diharapkan selanjutnya akan terus dibangun bangunan-bangunan lain yang terintegrasi seperti penggilingan dan pengering.

Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP Kementan RI, Indah Megahwati berharap warehouse dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dapat dikembangkan terus menerus.

Beliau juga mempromosikan asuransi pertanian yang dapat menolong petani jika mengalami gagal panen.
Kegiatan diakhiri dengan melakukan peninjauan bangunan dan fasilitas di dalamnya.

Laporan Citizen Journalism: Dita (Unilaki)
Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan