Pergantian Tahun: Asrun Gembira, Nur Alam Kecewa

  • Bagikan
Gubernur Sulawesi Tenggara saat memberikan sambutan di acara dzikir akbar di Rujab Gubernur, Sabtu (31/12/2016) malam. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTAKINI.COM: KENDARI – Pemerintah Kota Kendari dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan berbeda di malam pergantian tahun. Pemkot Kendari mengakhir tahun 2016 dengan memaparkan sejumlah keberhasilannya selama setahun. Sementara Pemprov Sultra menggelar dzikir akbar.

Sejumlah Kepala SKPD, Camat, Lurah, RW, dan RT serta pegawai lingkup Pemkot Kendari tampak hadir. Di hadapan mereka dan warga dari 64 kelurahan yang datang untuk menyaksikan pengumuman lomba kebersihan antarkelurahan, Walikota Kendari, Asrun memaparkan sejumlah keberhasilannya dalam menahkodai Kendari. Satu-persatu keberhasilan pembangunan fisik maupun nonfisik dipaparkan Walikota dua periode ini. Tampak pula melalui video di sisi kiri dan kanan panggung selama acara menampilkan berbagai capaian pembangunan yang ditorehkan Asrun.

“Kita patut berbangga dengan capaian Kota Kendari. Tempat Pembuangan Akhir Sampah kita menjadi yang terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain itu, kita juga menjadi model percontohan pelayanan publik se-Indonesia,” paparnya, Sabtu (31/12/2016) malam, di Taman Kota Kendari.

Lima menit menjelang pukul 24.00 Wita, Walikota Kendari, Sekda Kota Kendari, Sejumlah Kepala SKPD, dan warga yang hadir secara bersama menantikan pergantian tahun dengan membakar kembang api. Pembakaran kembang api tersebut langsung diikuti dengan pembakaran kembang api yang ada di sisi kiri dan kanan bagian belakang panggung. Tak lebih dari lima menit pengunjung yang datang menyaksikan letusan kembang api di langit dan beberapa mengabadikan momen tersebut.

Sedangkan Pemprov Sultra yang menggelar dzikir akbar di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara tampak berlangsung khidmat. Meski begitu dalam sambutannya Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, sempat mengungkapkan kekecewaannya. Hal itu dikarenakan peserta yang hadir tidak memenuhi target panitia. Pantauan SULTRAKINI.COM, karpet merah yang disiapkan panitia banyak yang terlihat kosong.

“Kita ini jangan hanya bisa membuat tema, tetapi tidak mampu memenuhi substansi. Ini panggungnya lebih besar dari yang hadir,” kata Nur Alam.

Namun, Nur Alam tak lupa mengucapkan terimakasih kepada peserta yang hadir. Ia juga mengungkapkan alasan di malam pergantian tahun kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih mewah dan meriah dengan pesta kembang api. Menurutnya, ia tidak tidak terlalu fokus pada peralihan waktu sebab ingin lebih fokus berdzikir dan berdoa.

“Pergantian tahun merupakan bagian dari perjalanan waktu yang mutlak terjadi. Tahun 2017 akan segera datang tetapi kita tidaktahun apa yang akan terjadi pada diri kita masing-masing nantinya,” kata Gubernur dua periode ini.

Usai rangkaian acara ceramah, dzikir, sambutan, dan doa, Nur Alam disalami sejumlah peserta dzikir. Untuk beberapa saat ia berbincang dengan sejumlah pejabat lingkup Pemprov dan peserta yang hadir.

Laporan: Didul Interisti

  • Bagikan