Perketat Protokol Kesehatan, Santri dan Pengajar di Pondok Pesantren SAW Bebas Covid-19

  • Bagikan
Penerapan protokol kesehatan ketat pintu masuk pesantren Al Syekh Abdul Wahid ditutup (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Penerapan protokol kesehatan ketat pintu masuk pesantren Al Syekh Abdul Wahid ditutup (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Pimpinan pondok pesantren Syekh Abdul Wahid (SAW), KH Abdul Rasyid Sabirin, mengatakan hingga saat ini santri dan pengajarnya belum ada yang terkonfirmasi terjadi penularan corona virus disease 2019 (covid-19) dan berharap tidak akan terjadi.

Kata dia, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 didalam lingkungan pesantren, pihaknya benar-benar menerapkan protokol kesehatan, bahkan wali santri tak diizinkan masuk pesantren terkecuali dalam keadaan emergency.

“Kita membuat aturan bahwasannya wali santri tidak dibolehkan berkunjung, tamu-tamu kita batasi masuknya sampai disini (gazebo depan pintu masuk pesantren) kecuali wali santri dengan keperluan yang emergenci yang bisa masuk kedalam,” terang Rasyid pada SultraKini.com, Selasa (27/10/2020).

Lanjut Rasyid, meskipun diperketat penerapan protokol kesehatan, untuk kegiatan pesantren tidak ada perubahan. Mulai dari awal pertamakali santri kembali masuk pondok setelah diliburkan hampir 3 bulan selama pandemi.

“Cuman memang, mereka inikan kegiatannya agak padat selama di asrama, sehingga harus ada kegiatan yang dapat membuat mereka bahagia,” ujarnya.

KH Abdul Rasyid juga memaparkan, kebiasaan hidup sehat dalam pesantren memang sudah diterapkan sejak awal sebelum adanya wabah pandemi. Sehingga hal ini memudahkan pihaknya dalam penerapan protokol kesehatan.

Misalnya, pelayanan makan di pesantren, santri harus mempunyai dan membawa piring masing-masing termasuk gelas dan alat makan yang lain.

“Kadang kala ya namanya juga anak-anak kadang teledor menghilangkan piring sehingga harus dipinjamkan. Nah ini yang kita tekankan lagi supaya gelas, baju, handuk tidak boleh bertukar sesama teman untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” terangnya.

Selain itu, santri juga tidak diizinkan keluar santri jika tidak ada keperluan penting dan mendesak. Hal itu untuk meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 dari luar. Sehingga sampai ini pondok pesantren SAW alhamdulilah masih terbebas dari kasus positif covid-19.

“Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada santri ataupun pengajar yang terkonfirmasi. Kalau disini itu saya tegas menerapkan protokol,” tuturnya.

Perlu diketahui, saat ini jumlah santri SAW laki-laki sebanyak 270 santri, sedangkan santri perempuan sebanyak 39 santri. (C)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan