Pertumbuhan Ekonomi Sultra Menunjukan Peningkatan

  • Bagikan
Garfik pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha triwulan III-2019 di Provinsi Sultra. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Garfik pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha triwulan III-2019 di Provinsi Sultra. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara merilis data pertumbuhan ekonomi Sultra pertriwulan III pada 2019, Selasa (5/11/2019). Data yang diperoleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha pada pertumbuhan ekonomi triwulan III-2019 mengalami peningkatan.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan ekonomi Sultra triwulan III-2019 berdasarkan year on year (y-on-y) tumbuh hingga 6,18 persen karena didukung semua lapangan usaha.

“Lapangan usaha tertinggi, yakni industri pengolahan 10,83 persen, diikuti kategori pertambangan dan penggalian 9,81 persen, serta informasi dan komunikasi 7,89 persen. Tingginya pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan didorong meningkatnya produksi industri logam dasar feronikel,” terang Edy.

Pertambangan dan penggalian menyumbang pertumbuhan ekonomi Sultra triwulan III-2019 (y-on-y) tertinggi sebesar 2,08 persen, diikuti konstruksi sebesar 0,94 persen; perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,87 persen, serta industri pengolahan 0,67 persen.

Ia juga menyampaikan struktur PDRB Sultra masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,82 persen; pertambangan dan penggalian 22,04 persen; konstruksi 13,89 persen; serta perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 12,67 persen. Sedangkan lapangan usaha lainnya memiliki kontribusi kurang dari 10 persen.

Kondisi ekonomi Sultra hingga triwulan III 2019 dibanding triwulan III 2018 (c-to-c) tumbuh 6,28 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan 9,03 persen diikuti pertambangan dan penggalian 8,15 persen, informasi dan komunikasi sebesar 7,72 persen, perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 7,65 persen, jasa pendidikan 7,38 persen, konstruksi 6,93 persen, dan pengadaan listrik dan gas sebesar 6,49 persen.

“Lapangan usaha lainnya memiliki pertumbuhan yang kurang dari enam persen,” tambahnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan