Pesta Joget Berujung Maut

  • Bagikan
ilustrasi

SULTRAKINI.COM: BUTON – Sungguh naas nasib Kasran alias La Ara (21), warga Desa Torombulu Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan (Busel) ini menjadi korban pada pesta kampung di Waanguangu Kecamatan Pasarwajo. Ia tewas akibat pukulan keras benda tumpul di bagian kepala yang dilakukan oleh orang tak dikenal, Selasa (25/4/2016) dini hari.

 

Kasatreskrim Polres Buton, Diki Kurniawan, Selasa (25/4/2016) mengaku mengetahui kejadian tersebut dari warga setempat yang menginformasikan adanya temuan mayat di Desa Waanguangu sekitar pukul 06.00 Wita. Dia langsung mendatangi tempat kejadian perkara(TKP) dan membawa mayat tersebut ke RSUD Pasarwajo.

 

\”Kita diinformasikan oleh warga setempat melalui telepon bahwa ada penemuan mayat, dan langsung kita ke TKP,\” kata Diki.

 

Pihaknya belum mengetahui pasti motif insiden tersebut, namun sebelum kejadian naas itu, terjadi keributan anatara korban dan ketiga temannya bersama dengan pelaku sekitar pukul 02.00 dini hari pada acara joget di pesta kampung tersebut.

 

\”Ternyata, malam sebelum ditemukannnya jenazah, disitu ada pesta kampung dengan acara joget, pada saat acara joget itu sekitar pukul 2.00 terjadi keributan yang akhirnya merenggut nyawa korban,\” jelasnya.

 

Ia menambahkan, dari hasil pengembangan, ternyata korban bukan hanya Kasran, melainkan dua rekannya yang juga warga Torombulu mengalami hal yang sama namun tidak sampai merenggut nyawanya. Hanya mengalami luka tusuk di bagian perut atas dan satunya lagi mengalami luka iris dibagian telinga sebelah kanan. Sehingga kedua korban tersebut langsung dilarikan ke RSUD Palagimata Baubau untuk mendapatkan perawatan intensif.

 

\”Pada awalnya mereka berempat (korban dan ketiga rekannya), joget berhadap-hadapan. Kemudian muncul salah seorang yang tidak dikenal langsung memukul salah satu dari ke empat orang itu. Seteah dipukul bagian belakang lehernya, kemudian salah satu dari keempat orang itu berbalik mengejar, disitulah terjadi keributan besar,\” urainya.

 

Hingga saat ini, lanjut Kasatreskrim Polres Buton ini, pihaknya belum mengetahui identitas pelaku penganiyaan itu dan masih dalam proses penyelidikan. Saat ini pihaknya sudah memeriksa 6 orang saksi yang terdiri dari 3 teman korban yang masih selamat, kepala desa, orang yang pertama kali menemukan mayat korban, dan penanggung jawab acara.

 

\”Untuk sementara kita masih periksa saksi-saksi pada saat kejadian itu dan kita kumpulkan barang bukti, nanti dari hasil pmeriksaan saksi-saksi itu baru kita simpulkan apakah nanti ada titik terang pelaku yang melakukan penusukan pada saat keributan,\” ungkapnya.

  • Bagikan