Petani Tambak di Muna Dapat Excavator

  • Bagikan
Dinas Kelautan dan Perikanan Muna bersama masyarakat penerima bantuan mengecek alat berat excavator sekaligus penyerahan kunci kontak. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Menjelang tutup tahun 2017, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Muna menyerahkan secara simbolis excavator senilai Rp.1,2 miliar bersumber dari APBN-Perubahan kepada masyarakat kelompok tani tambak di Desa Napalakura Kecamatan Napabalano.

Program bantuan dari Direktorat Kawasan Ikan Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI tersebut diserahkan oleh Kepala DKP Muna, La Untu, didampingi Kabid Pengelolaan Budidaya Ikan DKP, Akira dan Kabid Pengelolaan Perizinan dan Tempat Pelelangan Ikan DKP, La Sahara, kepada ketua kelompok tani tambak Napalakura Jati Raya, Gafur.

Kadis DKP Muna La Untu mengatakan bantuan alat barat tersebut bermanfaat besar bagi kepentingan masyarakat tani tambak setempat, dengan potensi sekitar 200 hektar.

Dengan demikian pengelolaan pertambakan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani tambak.

“Kebaradaan alat berat ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata La Untu dalam sambutannya di hadapan Kepala Desa Napalakura, Abdul Wahab, penyuluh pertambakan setempat, Tahir, serta masyarakat kelompok tani tambak penerima bantuan, Minggu (31 Desember 2017).

Kesempatan sama Kabid Pengelolaan Budidaya Ikan DKP, Akira mengungkapkan mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, memeriksa dan mencocokan sesuai petunjuk pelaksanaannya dalam pengelolaan alat berat tersebut. Sementara persoalan teknis tata kelola alat berat berdasarkan petunjuk teknis dari Kementerian Kelautan dan DKP Muna.

“Jadi ada beberapa tugas yang memang tidak boleh terlewatkan, artinya tata kelolanya wajib diikuti dilakukan dan jika tidak diindahkan akan ada sanksi yang diberikan kepada koperasi yang mengelola alat berat tersebut,” jelas Akira selaku Pejabat Penerima dan Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP).

Juknis tersebut akan diagendakan, kemudian menjadi patron Koperasi untuk menjadikan rujukan dalam proses pengelolaan. Menurutnya, didatangkannya alat berat dengan maksud membantu kerja para tani tambak yang selama ini menganggap alat berat adalah momok yang sulit ditemui dan persoalan harga.

“Jadi kita berharap bisa membantu kerja para tani tambak yang masih mengelola tambaknya dengan cara manual. Tapi ada target kerja yang diberikan kementerian, jadi pihak koperasi dibawah juknis ada target capaian yang harus dipenuhi,” ungkapnya.

Kepala Desa Napalakura, Abdul Wahab mengungkapkan di desanya terdapat 313 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah penduduk sekitar 1.200 lebih orang yang terdiri dari 588 laki-laki dan 600 lebih wanita.

Mata pencarian utama masyarakat sebagai petani, tani tambak dan nelayan. Untuk estimasi sementara, tani tambak tercatat 57 orang, 128 petak tambak dengan lahan sekitar 200 hektar.

“Desa kami adalah desa pesisir yang memiliki luas wilayah sekitar 14 ribu hektar. Masyarakatnya antusias untuk menjadikan desa lahan pertambakan,” ucapnya.

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan