Pj Gubernur Sultra: Rata-rata Harga Bahan Pokok masih Stabil

  • Bagikan
Penjabat Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi bersama pegawai instansi lainnya memantau harga sejumlah bahan pokok di pasar Korem, Kota Kendari, Sabtu (5/5/2018). (Foto: Nur Cahaya/SULTRAKINI.COM)
Penjabat Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi bersama pegawai instansi lainnya memantau harga sejumlah bahan pokok di pasar Korem, Kota Kendari, Sabtu (5/5/2018). (Foto: Nur Cahaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menurut Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Teguh Setyabudi, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Korem dan Mandonga di Kota Kendari terpantau stabil, menjelang puasa Ramadan 1439 Hijriah, Sabtu (5/5/2018).

Pantauan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Dinas Pertanian, Dinas ESDM, dan Bank Indonesia, menemukan harga yang mengalami kenaikan terjadi pada cabai keriting, telur ayam, dan jenis ikan basah.

“Pantauan hari ini (5/5), kangkung dan cabai mengalami penurunan, kecuali cabai keriting dan cabai besar mengalami kenaikan,” kata Teguh usai melakukan pemantauan harga, Sabtu (5/5/2018).

Pihaknya memantau, harga telur ayam ukuran jumbo dari Rp 43 ribu per rak naik Rp 45 ribu per rak; ikan basah rata-rata naik Rp 5 ribu per kg, terlaris penjualannya ikan rambeng dan ikan ekor kuning masing-masing Rp 45 ribu per kg; ayam potong ukuran jumbo dari Rp 40 ribu per kg naik Rp 45 ribu per kg.

Sedangkan penurunan harga terjadi pada harga beras dari Rp 500 per 50 kg turun Rp 430 per 50 kg; ikan kering dari Rp 68 ribu per kg turun Rp 60 ribu per kg; cabai rawit dari Rp 25 ribu per kg turun Rp 15 ribu per kg; bawang merah dari Rp 45 ribu per kg turun Rp 40 ribu per kg, namun sejumlah pedagang mengaku harga normalnya berada di kisaran Rp 30 ribuan.

Sementara harga bawang putih masih tetap diharga Rp 36 ribu per kg. Termasuk daging sapi tidak mengalami perubahan atau Rp 110 ribu per kg.

“Secara umum 10 hari menjelang Ramadan (puasa) rata-rata masih terpantau stabil. Kedepannya menjelang beberapa hari Ramadan (puasa) dan Ramadan harus diadakan pemantauan lagi, apakah ada kenaikan atau tidak, jika mengalami kenaikan apakah wajar atau tidak,” ucap Teguh.

 

Laporan: Nur Cahaya

  • Bagikan