PKL di Bundaran Tank Anduonohu Protes, Penertiban Tak Merata

  • Bagikan
(Foto: Istimewa)
(Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Bundaran Tank Anduonohu oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kendari, diprotes sejumlah pedagang setempat. Mereka menganggap petugas kurang meratakan penertiban lapak pedagang.

PKL di kawasan Bundaran Tank Anduonohu ditertibkan lantaran menggelar lapaknya di trotoar jalan, Rabu (24/4/2019). Namun oleh sejumlah pedagang-dianggap pilih kasih karena ditertibkan sebatas di satu sisi jalan saja.

Misalnya Anong, pria berusia 32 tahun ini berdalih penertiban tidak diawali pemberitahuan. Selain itu, dilakukan di satu sisi jalan saja di kawasan Bundaran Tank, tepatnya di depan Universitas Terbuka.

“Ini bukan cuma tidak ada pemberitahuan, tapi dibongkar cuma deretan sini saja. Katanya kita (PKL) mengotori, kalau mengotori kenapa pedagang-pedagang di seberang juga tidak dibongkar,” ujar Anong, Rabu (24/4/2019).

Sama halnya Ima (30). Dia menilai petugas Satpol PP pilih kasih saat menertibkan lapak PKL di kawasan tersebut.

Ima mengaku, dia dan PKL lainnya dikenakan retribusi selama berdagang di lokasi itu.

“Kenapa hanya sebelah sini saja ditertibkan terus, maunya diseberang sana, mereka juga menjual di atas trotoar, padahal kan kita juga bayar retribusi dan itu kita tidak pernah absen,” ucapnya.

Kepala Bidang Tertib Satpol PP Kendari, Aris Manda, menjelaskan penertiban PKL rutin digelar pihaknya di sejumlah tiitk di Kota Kendari. Salah satu tujuannya, menekan menjamurnya PKL yang mengganggu ketertiban jalanan.

Sehubungan retribusi dan penertiban pilih kasih, Aris mengatakan tindakan dilakukan Satpol PP diratakan ke semua pedangang.

“Kita menjalankan tugas ini tanpa pandang pilih, kalau tidak sesuai prosedur semua kita tertibkan,” jelas Aris.

“Soal retribusi, itu adalah retribusi sampah karena mereka punya sampah, jadi bukan berarti karena ada retribusinya mereka bebas berdagang dimana saja, itu kan untuk sampah,” sambungnya.

Laporan: Maykhel Rizky
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan