Pleno KPUD Buton Sempat Diwarnai Unras,Massa Minta Dilakukan Pilkada Ulang

  • Bagikan
Salah seorang orator saat melakukan Unras di Lokasi Rapat Pleno Buton berlangsung,Rabu(22/02/2017)(Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: BUTON – Rapat Pleno Rekapitulasi suara tingkat kabupaten yang diselenggarakan KPUD Buton di Hotel Muslimah,Rabu(22/02/2017) sempat diwarnai aksi unjukrasa(Unras).

Massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Pemerhati Pilkada Buton menuntut agar Rapat Pleno dihentikan sebab ada beberapa temuan yang didapatkan dilapangan dan harus ditinjau kembali dibeberapa kecamatan seperti Kecamatan Kapontori. 

“Di Kapontori dan Lasalimu Selatan itu ada kami dapatkan kotak suara yang diantar dari PPK ke Kantor KPUD Buton tidak tersegel,Pleno ini harus dihentikan,”teriak Korlap Aksi Adi Sadai di Lokasi Rapat Pleno berlangsung. 

Tidak hanya itu,pihaknya juga mendapatkan temuan dilapangan sejumlah wajib pilih di Buton tidak diberikan surat panggilan sebanyak 20.913 sehingga mereka(masyarakat) tidak dapat menyalurkan hak pilihnya pada 15 Februari 2017 lalu. 

“Jadi yang paling fatal itu adanya temuan kami dilapangan yaitu ada 20.913 wajib pilih yang tidak dikasih surat panggilan sehingga mereka tidak bisa mencoblos pada hari H pemungutan suara di TPS,”ungkapnya. 

Massa aksi meminta kepada KPUD Buton agar menghentikan Rapat Pleno dan berharap agar dilakukan Pilkada ulang.Mereka juga meminta kepada DPRD,KPUD Buton bisa memediasi tuntutannya untuk melakukan pemungutan suara ulang. 

Amatan media ini massa aksi yang berjumlah sekitar 10 orang tersebut berorasi di Lokasi Rapat Pleno dimulai sekitar Pukul 11.00 Wita dengan pengawalan ketat dari Aparat Polres Buton. Setelah menyampaikan aspirasinya massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib. 

  • Bagikan