Plt Bupati Konawe: Jika Ada Penerimaan CPNS, Guru Jadi Prioritas

  • Bagikan
Plt Bupati Konawe, Parinringi saat membuka acara Rapat Koordinasi Pimpinan Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia di Konawe. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Konawe, Parinringi menghadiri acara Rapat Koordinasi Pimpinan Provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (Rakorpimprov-PGRI) di aula Grand MM, Kota Unaaha, Kabupaten Konawe, Sabtu (17/3/2018).

Acara tersebut juga dirangkaikan Pengukuhan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Forum Honorer Ketegori 2 (FHK2-PGRI) Konawe, masa bakti XXI, tahun 2018-2020. Pengukuhan Helisman Saranani sebagai Ketua FHK2-PRGRI Konawe bersama pengurusnya, disaksikan ratusan guru honorer se-Kabupaten Konawe.

Acara tersebut dihadiri Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI Didi Suprijadi; Ketua FHK2-PGRI pusat Andi Ahmad Maulana; Ketua PGRI Sultra Abdul Halimomo dan Ketua DPRD Konawe H. Ardin. Selain itu hadir pula sejumlah ketua-ketua PGRI se-Sultra.

Dalam sambutannya, Parinringi mengungkapkan bahwa dirinya mendengar akan ada informasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) se-Indoensia, tak terkecuali di Konawe. Jika benar, dirinya bakal memperioritaskan hingga 60 persen formasi untuk penerimaan guru.

“Kalau formasinya masih dalam masa jabatan saya, saya prioritaskan untuk guru hingga 60 persen,” ujarnya disambut riuh tepuk tangan para guru honorer.

Selain itu lanjut Parinringi, dirinya sudah pernah komunikasi dengan pihak Badan Kepegawaian (BKD) Konawe untuk melihat masa bakti honorer di Konawe. Ia berjanji, akan memprioritaskan mereka yang miliki masa bakti yang cukup lama untuk diangkat terlebih dahulu.

“Kalau pun penerimaan formasi telah lewat di masa saya menjabat, saya akan tetap berupaya mengkomunikasikan hal ini kepada bupati terpilih. Sebab, hal ini menjadi harapan besar pagi para guru dan honorer lainnya,” jelasnya.

Parinringi menilai, pengangkatan guru sebagai CPNS merupakan hal yang paling wajib. Sebab, dalam dunia kependidikan tidak ada istilah guru yang bertugas di sekolah itu menganggur. Katanya, setiap guru pasti sudah punya jam kerja yang mesti ia kerjakan.

“Saya kadang melihat ada ASN (Aparatur Sipil Negara) yang justru tidak tahu tugasnya. Dia punya tugas pokok, tapi tidak tahu apa yang mesti dikerjakan. Beda halnya dengan guru, kalau sudah diberi tugas pasti dia akan bekerja,” terangnya.

Bahkan Parinringi pernah berpesan kepada pada ASN, agar menaruh malu kepada para guru honorer. Sebab, telah mendedikasikan waktu, namun dengan gaji yang sangat minim.

“Saya berharap, hasil rapat koordinasi hari ini bisa dibawa ke pusat dan akan kita kawal bersama demi masa depan guru yang lebih baik,” tandasnya.

 

 

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan