Polemik Gedung DPRD Mubar, Rajiun Center: Bukan Kebutuhan Dasar Masyarakat

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rencana pembangunan gedung DPRD Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara, berpolemik. Hal tersebut dinilai oleh tim Rajiun Center hanya sebagai ajang spekulasi belaka. 

Baru-baru ini, melalui media, mantan ketua dan anggota DPRD Muna Barat menyatakan bahwa anggaran pembangunan gedung legislatif tersebut dialihkan untuk pembangunan jalan ring road. Hal tersebut ditepis oleh tim Rajiun Center

Sekretaris Rajiun Center, Agus Salim,  mengatakan bahwa pernyataan mantan anggota DPRD Mubar baru-baru ini, tentang gedung DPRD Mubar yang menggunakan gedung taman kanak-kanak (TK) dan tidak kunjung dibangunkan gedung baru, dinilai tidak berbobot dan tidak begitu krusial mengenai gedung DPRD itu. Justeru terkesan pernyataan tersebut spekulasi.  

“Hal ini menujukan bahwa selama ini DPRD, ini tidak menyerap, tidak menghimpun, menampung dan menindak lanjuti apa aspirasi rakyat. Justru, rakyat Kabupaten Muna Barat itu sekarang lagi butuh pembangunan infrastruktur seperti  jalan, jembatan, irigasi, bantuan modal usaha kecil dan menengah,” kata melalui keterangan tertulisnya yang diterima Sultrakini.com, Kamis (2/7/2020).

Menurut Agus, tujuan pembangunan infrastruktur tersebut agar akses-akses masyarakat yang bertani, nelayan, dan pedagang bisa dipermudah supaya masyarakat tidak kesusahan dalam melakukan aktifitas perekonomian lancar. 

“Saya berharap anggota DPRD seharusnya berpihak pada kebutuhan rakyat yang diakar rumput. Bukan seperti ocehan ketua partai seolah mendahulukan kepentingan pribadi dibandikan kebutuhan dasar masyarakat,” bebernya.

Kendati pun pembangunan gedung DPRD ini mendesak, kata Agus, maka pasti yang merasakan mewah dan meganya kantor itu hanya anggota DPRD yang jumlahnya 20 orang ketimbang menyediakan anggaran pembangunan pasar-pasar dan jalan pertanian yang ada di Muna Barat yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

“Kakanda saya Pak Koso (Mantan anggota DPRD Mubar, red) ini kan politis dan agak puitis dalam selebrasi politiknya. Saran dari seorang adik, kelakar-kelakar yang disampaikan seharusnya mendidik jangan menujukan sesuatu yang kredibilitas dibawa rata, apalagi sebagai politisi senior,” tambahnya. 

Kata dia, seharusnya sebagai ketua partai berfikir bagaimana mengembangkan sektor pertanian, perikanan dan sektor usaha di masyarakat dibandingkan mengurus pembangunan gedung DPRD.

“Kebetulan PAN juga memiliki kursi sekarang di DPRD mubar dan bisa menyuarakan itu, sebagaimana fungsi DPRD sendiri, kalaupun bisa dilaksanakan, itukan bisa jadi jualan partai itu juga,” tutupnya.

Laporan: Hasrul Tamrin 

  • Bagikan