Polisi Selidiki Penculikan Anak yang Tersebar di Medsos

  • Bagikan
Polri selidiki hoaks penculikan anak di media sosial (Foto: Tribunnws.com)
Polri selidiki hoaks penculikan anak di media sosial (Foto: Tribunnws.com)

SULTRAKINI.COM: Polisi menyelidiki kasus penyebaran berita hoaks penculikan anak yang terjadi di berbagai daerah melalui media sosial (Medisos) dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, mengatakan pihaknya tengah memverifikasi berita penculikan anak.

“Sedang dianalisis dan diverifikasi berita penculikan yang diposting di media sosial tersebut. Postingan di media sosial hoaks dan akan segera kami ungkap secara tuntas, termasuk penyebarnya,” ujar Setyo, Rabu (31/10/2018).

Polisi pun menyelidiki apakah pihak-pihak yang menyebarkan berita hoaks seputar penculikan bergabung dalam satu kelompok atau sidikat tertentu. Penyelidikan itu ditempuh dengan meneliti keterkaitan antara satu akun dengan akun Medsos lainnya.

Setyo pun menyebutkan lima berita hoaks penculikan anak dan fakta sebenarnya yang telah ditemukan polisi:

1. Viral penculikan anak di Pontianak pada Jumat 19 Oktober 2018. Pelakunya berhasil ditangkap dan diarak warga adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa pencurian ponsel di Desa Cimpabuan, Kabupaten Bogor, 16 Oktober 2018. Pelaku berinisial I mencuri ponsel di sebuah warung. Namun berhasil ditangkap warga setelah diteriaki maling oleh korbannya.

2. Viral penculikan anak di Cakung dan dikembalikan setelah tiga hari dengan kondisi mata sudah diambil, Senin 21 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan bocah SD yang meninggal dunia akibat kelelahan dan dehidrasi pada 20 Oktober 2018. Karena kehausan dan tak punya uang, korban minum air di kamar mandi milik Dinas Kebersihan DKI. Namun usai minum, dia tak sadarkan diri hingga meninggal dunia di rumah sakit.

3. Viral penemuan jasad bocah SD dengan kondisi organ dalam tubuh diambil di Kemayoran pada Rabu 24 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa penemuan jasad korban pemerkosaan dan pembunuhan di sebuah kebun sawit Dusun Rejosari, Tanjung Medan, Rokan Hilir pada 24 Oktober 2018. Pelaku bernama Hendri Limbong sudah ditangkap dan diproses di kantor polisi setempat.

4. Viral isu penculikan anak dan organ dalamnya diambil di Jakarta Utara pada Rabu 24 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa seorang anak yang sempat meninggalkan rumah untuk mencari orang tuanya pada (24/10/2018). Namun sudah kembali berkumpul dengan keluarganya.

5. Viral isu penculikan anak di Kabupaten Kerinci pada Rabu 17 Oktober 2018 adalah hoaks.

Faktanya, berita tersebut diambil dari kasus yang mengalami gangguan jiwa di Jambi pada 27 Oktober 2018. Sementara foto yang digunakan diambil dari peristiwa penculikan yang terjadi di Cianjur Selatan pada 23 Maret 2017. Sejauh ini, polisi tidak menemukan tindak pidana penculikan anak di Kabupaten Kerinci.

Namun demikian, Setyo menemukan satu berita penculikan anak yang benar, yakni terjadi di Kabupaten Karangasem, Bali pada 28 Oktober 2018. Korban berinisial NLPSE (6).

Penyelidikan ini dilakukan karena berita hoaks penculikan anak telah menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan (Wakabaintelkam) Polri itu mengimbau, agar masyarakat tetap tenang dalam menyikapi berbagai berita dan waspada dengan tidak langsung menyebarkan berita itu kembali.

Sumber: CNNIndonesia dan Liputan6.com

Lapporan: Hartia

  • Bagikan