Politisi Muda Butur Ingatkan Masyarakat Jangan Memilih Pemimpin Ingkar Janji

  • Bagikan
Politisi Muda Kabupaten Butur, Rahman (Foto: Ist)
Politisi Muda Kabupaten Butur, Rahman (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak dibeberapa Kabupaten dan Kota di Indonesia termasuk di Kabupaten Buton Utara (Butur) tidak lama lagi akan dilaksanakan. Setiap bakal calon bersama para pendukungnya mulai melakukan sosialisasi di masyarakat dengan berbagai cara untuk merebut simpati dan empati masyarakat. Tentu momentum ini menjadi pertarungan ide, gagasan hingga janji politik setiap bakal calon disana.

Menyikapi hal itu, Politisi Muda Kabupaten Buton Utara (Butur), Rahman mengatakan, berkampanye sebenarnya bukan semata-mata sekedar bertujuan untuk menarik simpati massa agar memperoleh kemenangan dalam sebuah kontestasi pesta demokrasi, melainkan menjadi momentum untuk mensosialisasikan pendidikan politik bagi seluruh masyarakat yang mungkin hari ini belum paham tentang dinamika politik dalam sebuah daerah.

“Daerah ini tidak akan bisa maju jika dibangun atas dasar benci (suka dan tidak suka), tapi daerah ini harus dibangun atas dasar cinta. Begitupun proses demokrasi memilih pemimpin di 2020 di Kabupaten Buton Utara diharapkan akan melahirkan pemimpin yang tulus untuk membangun daerah bukan pemimpin yang berniat balas dendam atau menunjukan kekuatan kelompok, tapi pemimpin yang mampu menjadi pengayom semua kelompok atau penghangat suhu politik,” ujarnya, Sabtu (20/6/2020).

Dikatakan, bila diamati lebih dalam dinamika politik daerah di Butur saat ini sudah terlalu jauh terkontaminasi oleh berbagai platform dan tunggangan kepentingan yang menyertainya. Dominasi politik kekuasaan terlalu dominan mempertahankan kekusaannya mengabaikan etika politik.

“Semua golongan dan lapisan masyarakat hari ini dengan perannya masing – masing tak luput dari sebuah tanggung jawab moril dalam sebuah bingkai kecintaan kita pada daerah teristimewa negeri Lipu Tinadeakono Sara. Buton Utara tidak bisa dibangun hanya satu kelompok saja, pentingnya keberadaan dan peran tokoh masyarakat sangatlah dibutuhkan sebagai tokoh sentral yang sangat berkaitan dengan aktivitas sosial masyarakat di daerah kita,” katanya.

Menurut Rahman, keterlibatan tokoh masyarakat dan dukungan pemerintah yang bersinergi akan mampu memberikan motivasi dan spirit yang tinggi dalam membangun partisipasi dalam bingkai harmonisasi daerah. Keberadaan pemuda sebagai tongkat estafet sebuah regenerasi pun tak kalah pentingnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat Buton Utara untuk tetap mencatat kekurangan dan tak melupakan kelebihan di rezim-rezim pemerintahan sebelumnya, tapi tidak ikut menghilangkan dosa (Kesalahan Fatal)/sosial janji-janji politik yang dinarasikan pasca kampanye yang belum dituntaskan seperti fakta integritas awal dihadapan masyarakat. Hal ini sangat diperlukan sebagai catatan penting untuk bupati yang terpilih nanti, sehingga saat menjabat jangan melakukan kesalahan yang sama berkaitan dengan kekurangan kekurangan dalam dua periode kepemimpinan sebelumnya di Butur.

“Mari kembali menjaga marwah perjuangan daerah yang kita cintai agar Lipu Tinadeakono Sara bukan hanya sebagai slogan, tapi betul-betul menjadi kenyataan, bahwa Buton Utara adalah negeri yang di bangun berdasarkan musyawarah melalui asas demokrasi Pilkada serentak 9 Desember 2020,” pungkas Rahman. (C)

Laporan: La Niati
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan