Politisi Muda Warnai Pilkada Wakatobi 2020

  • Bagikan
Febri Hidayat mengambil formulir pendaftaran di DPC PDIP Wakatobi. (Foto: istimewa)
Febri Hidayat mengambil formulir pendaftaran di DPC PDIP Wakatobi. (Foto: istimewa)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Nampaknya Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Wakatobi banyak diminati pendatang baru dan para pemuda, salah satunya Febri Hidayat.

Walaupun terbilang muda di usianya 26 tahun, namun Febri Hidayat menyatakan diri akan bertarung melawan petahana, Arhawi dalam pilkada 2020.

Setelah pemasangan Baliho beberapa waktu lalu, politisi asal Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan ini resmi mengambil formulir Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Wakatobi pada 9 September 2019.

Dia mengaku termotivasi maju di pilkada karena ingin bermanfaat bagi Wakatobi, termasuk meminta dukungan kepada masyarakat.

Sebagai Politisi Muda, ia tidak lupa menekankan penting regenerasi dalam pilkada Wakatobi 2020. Menurutnya cabup tidak harus dari tokoh politik yang itu-itu saja tanpa perubahan yang mendasar. Perlu ada yang berani mengatakan bahwa kekuasaan dan kepemimpinan adalah hak setiap orang dengan mengedepankan kualitas tanpa pertimbangan dinasti dan lain-lain.

“Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Almarhum kakek saya Haji La Ode Rane selalu menancapkan falsafah kesultanan Buton pada kami anak cucunya bahwa hidup hanya sekali, bermanfaatlah untuk banyak orang. Saya ingin mendedikasikan diri untuk pesan mulia itu,” ucapnya, Selasa (10/9/2019).

Sejauh ini ia mengaku telah berkomunikasi dengan berbagai partai politik di Sulawesi Tenggara terkait hajatannya maju di Pilkada Wakatobi, salah satunya Partai Hanura.

“Insya Allah ketua DPD Hanura merestui, saya bismillah saja,” tambahnya.

Terkait formulir yang diambilnya bakal dikembalikan paling lambat 13 September mendatang.

Selain Febri, terdapat figur muda lainnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon, seperti Hidayat, Abdul Rahman, Ariadi, Hasriadi, dan Safia Wualo.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan